DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Komisi 3 DPRD Balikpapan kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (DPPR), Selasa (19/1/2021).
RDP dilaksanakan di Ruang Komisi 3 yang dipimpin wakil Ketua Komisi 3 Wiranata Oey, didampingi Sekretaris Komisi 3 Ali Munsjir Halim beserta anggota.
Pada RDP tersebut, Komisi 3 menyampaikan rencana untuk mengusulkan perubahan Peraturan Daerah (Perda) tata ruang, bahwa kilometer 13 ke atas masuk dalam kawasan industri.
“Di tahun 2021 ada beberapa kegiatan dari DPPR yang dianggap sangat strategis, namun tetap menjadi masalah. Alasannya masih ada beberapa pembebasan lahan yang belum tuntas, seperti Institute Teknologi Kalimantan (ITK) dimana dalam kesepakatannya bahwa lahan ITK tersebut dibebankan oleh Pemerintah Kota sebagian juga Pemerintah Provinsi,†kata Ali Munsjir.
Untuk tahun ini, kata Ali Munsjir, DPRD mengajukan Rp6,6 Miliar, sebagian kecil yang dibutuhkan. Sebagaimana yang diketahui kebutuhan Pemerintah Kota untuk ITK dibutuhkan 300 hektar, namun yang baru bisa dibebaskan sekitar 140 hektar. Artinya masih banyak kekurangan yang dibutuhkan.
Masih kata Ali Munsjir, pembebasan lahan di Embung Adji Raden sekitar Rp13,4 Miliar itupun masih bersisa atau belum habis. Kemudian Waduk Teritip untuk pembebasan lahannya bukan kewenangan Pemerintah Kota tetapi Balai Sumber Daya Air.
“Pemerintah Kota hanya menyertakan dana pendamping sebesar Rp1,07 Miliar,†sebut Ali Munsjir.
Baca juga : Komisi 3 RDP Bapeda Litbang Bahas RPJMD Wali Kota Baru
Untuk Taman Bekapai sendiri masih belum ada penyelesaian proses kepemilikannya, sehingga Pemerintah Kota masih tersisa Rp2,6 Miliar .
Lanjut pada pengembangan kawasan Balikpapan Timur. Dilihat dari kondisi existing adalah kawasan Pertanian, namun ke depannya akan diubah menjadi kawasan pariwisata.
Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan ruang Tatang Sudirja menjelaskan, kegiatan rutin untuk tahun 2021 adalah pembebasan lahan yang ada masih dalam proses penyelesaian. Salah satunya Taman Bekapai. (DK.Com)
Penulis : Roni S
Editor  : Lukman