Wakil Ketua DPRD Kaltim Jelaskan Legalitas Kawasan Lahan APL

Samsun : Surat-Suratnya Nanti Diurus

0 59

DETAKKaltim.Com,  TENGGARONG : Muhammad Samsun, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait legalitas kawasan lahan Area Penggunaan Lain (APL), Pertanian, Jalan Usaha Tani, bantuan pupuk, dan peningkatan sumber daya manusia untuk Petani yang lebih baik di Loa Ipuh, Tenggarong, Jum’at (27/01/2019).

“Untuk kawasan APL yang kosong digarap saja untuk dijadikan lahan Pertanian dan sebagainya. Mengenai legalitasnya, tadi di depan sepertinya Pak Bupati Edi Damansyah sudah menjelaskan. Selama tanah itu dimanfaatkan dan dikerjakan, maka bisa saja untuk surat-suratnya nanti diurus,” kata Samsun di sela-sela kegiatan Sosialisasi Perda Nomor 5 tahun 2019 di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong.

Politisi PDI Perjuangan yang terpilih dari Daerah Pemilihan Kutai Kartanegara mengatakan, pihaknya terus mendorong Petani untuk membuat Kalompok Tani untuk penyaluran bantuan.

“Kita terus mendorong Petani untuk membuat kelompok-kelompok tani. Agar bisa menyerap bantuan yang berasal dari pemerintah, baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi. Karena bantuan tidak diberikan untuk perorangan, namun perkelompok,” ungkap Samsun.

Baca Juga :

Menurutnya, bantuan pemerintah sangat memungkinkan diterima masyarakat manapun, seperti pupuk, Alat Mesin Pertanian (Alsintan), dan peningkatan jalan usaha tani. Hal ini menjawab pertanyaan seorang warga dalam sesi diskusi pada sesi akhir kegiatan.

“Kita boleh tidak punya DPR, boleh tidak punya Presiden, boleh tidak punya TNI POLRI, tapi kita tidak boleh tidak punya Petani. Karena setiap hari sejak bangun tidur produk para Petanilah yang paling dicari, dari Nasi, Kopi, Teh, Sayur Mayur dan lainnya,” kata Samsun.

Karena itu, Samsun meminta para Petani lebih semangat. Apalagi dengan kedatangan IKN akan banyak permintaan yang harus diisi oleh produk Pertanian, inilah potensi besar di Pertanian.

“Orang tua saya Petani, beliau berpesan jangan dihitung pendapatan Petani itu, biaya produksi dan hasilnya tidak sesuai harapan. Bukan soal seberapa banyak dapat Uangnya, namun lihat keberkahan Petani itu. Petani itu hidup dan menghidupi, betapa mulianya Petani itu.” tandas Samsun. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : LVV/Adv.DPRD Kaltim

(Visited 2 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!