Tohir Raih Keuntungan Dalam Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Tohir : Ya Pendapatan Alhamdulillah Aja

0 94

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Meski dalam situasi terjebak macet di sepanjang Jalan Gajah Mada menuju Jalan Semeru, Samarinda, pengendara Mobil tetap mendukung Mahasiswa yang tengah melakukan aksi damai tepat di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (6/9/2022) siang.

Meski terjebak kemacetan sekitar 1 jam, Bayu seorang pengendara yang kebetulan melintas di kawasan itu tetap menyatakan dukungannya terhadap aksi demonstrasi yang digelar Mahasiswa di Samarinda, menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi.

“Macetnya dari simpang empat lampu merah, sekitar satu jam terjebak macet. Mengenai demo saya sangat mendukung karena untuk masyarakat. Membantu kita juga, berjuang untuk masyarakat,” jelas Bayu yang ditemui langsung Wartawan DETAKKaltim.Com.

Dukungan tidak langsung atas aksi Mahasiswa yang menuntut pembatalan kenaikan Harga BBM Bersubsidi juga datang dari Penjual Es bernama Tohir yang berdagang di tengah-tengah aksi demo, meski ia mengaku sedikit takut jika aksi demo mengalami kerusuhan. Ia tetap terlihat berjalan ke sana kemari menjajakan dagangannya, untuk meraih penghasilan.

“Jualan pas ada aksi demo,” kata Tohir yang disamperin.

Disinggung mengenai berapa keuntungan yang diperoleh saat berjualan di tengah aksi demonstrasi, Tohir enggan membeberkannya. Namun ia mengucapkan alhamdulillah, sebagai tanda syukur atas pendapatannya.

“Ya pendapatan alhamdulillah aja. Ketakutan pasti ada kalau rusuh, ya mudah-mudahan aman dan pemerintah mendengar aspirasi rakyatnya,” harap Tohir.

BERITA TERKAIT :

Meski aksi demo ini sempat diwarnai dorong-dorongan antara Mahasiswa dan petugas, namun demo Mahasiswa dari Aliansi Masyarakat Kaltim Membara yang berlangsung hingga malam hari dan membubarkan diri secara tertib tergolong kondusif.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku, Sabtu (3/9/2022) Pukul 14:30 WIB.

Harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Harga Solar subsidi dari R 5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Kenaikan harga BBM inilah yang kemudian memicu aksi protes Mahasiswa di berbagai penjuru Tanah Air, termasuk di Kaltim. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : Mashardiansyah

Editor   : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!