Strategi Membangun Hubungan Industrial Yang Harmonis

OPINI

0 80
  • Penulis : Sandra Febriyani (2002036070)                                                                                                                              Yulianti (2002036071)                                                                                                         Mahasiswi FISIP Universitas Mulawarman

 DALAM konteks kerja, hubungan industrial berperan penting untuk menciptakan keharmonisan dan kesinambungan dalam proses bisnis. Namun terkadang, banyak perusahaan yang melupakan pentingnya hubungan kerja yang harmonis.

Setiap perusahaan menginginkan karyawannya bekerja dengan sebaik-baiknya, guna meningkatkan produktivitas dan keuntungan perusahaan. Padahal, karyawan memberikan kontribusi yang sangat besar untuk meningkatkan produktivitas, dan mereka tentunya memiliki hak yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

Dengan cara ini semua kepentingan dan tujuan semua pihak, dapat tercapai tanpa merugikan pihak manapun.

Definisi Hubungan Industrial 

Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara pelaku dalam proses produksi barang dan jasa, yaitu pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sondang P. Siagian, penulis Human Resource Management, mendefinisikan hubungan industrial sebagai hubungan formal yang terjalin antara tim manajemen dan pekerja dalam suatu organisasi.

Dari sini dapat disimpulkan, hubungan tenaga kerja-manajemen adalah hubungan antara pihak-pihak dalam suatu perusahaan yang terkait, atau berkepentingan dengan proses produksi atau jasa tenaga kerja.

Strategi Membangun & Menjaga Hubungan Industrial yang Harmonis

Hubungan kerja yang harmonis dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dimana semua pihak bekerja sama untuk menciptakan kemitraan yang produktif. Hubungan yang melibatkan banyak orang perlu dipertahankan selain dibangun. Namun tidak dapat disangkal, bahwa mempertahankan hubungan industri lebih sulit daripada memulainya.

Berikut Beberapa Strategi Untuk Menjaga Hubungan Kerja Yang Harmonis:

1. Membangun Komunikasi yang Baik

Dalam ranah hubungan industrial, tantangan umum terletak pada perbedaan perspektif antara manajemen dan karyawan. Komunikasi yang efektif menjadi kunci untuk menjembatani kesenjangan tersebut, dan menumbuhkan suasana yang harmonis dimana kepentingan dan keinginan masing-masing pihak dapat dipahami dengan lebih baik.

2. Keterbukaan

Prinsip dasar hubungan industrial adalah, saling memahami dan mengakui tujuan dan aspirasi masing-masing pihak. Hal ini penting untuk kelancaran dan fungsi produktif perusahaan manapun.

Kurangnya transparansi dapat menghambat terpeliharanya hubungan industrial yang positif, dan menimbulkan konflik yang dapat merusak hubungan yang sebelumnya harmonis.

Sangat penting untuk menghindari penyembunyian informasi, untuk memastikan lingkungan kerja yang stabil dan bermanfaat.

3. Menumbuhkan Budaya Perusahaan

Hubungan industrial sering terjadi karena adanya suatu budaya atau sebuah kebiasaan, yang sudah ada di dalam perusahaan. Jika sistem kerja sudah menekuni cara tertentu dan terbukti berjalan dengan baik, serta semua orang merasakan dampaknya, tentu saja budaya di dalam perusahaan itu perlu dipertahankan.

Apalagi kalau bisa tercipta budaya kerja yang produktif. Tetapi apabila sebuah kebiasaan itu terbukti merugikan atau berdampak kurang baik bagi perusahaan, maka sebaiknya diubah dan dapat menyeusaiakan dengan situasi dan kondisi.

Dalam proses membangun dan mengembangkan perusahaan, pengusaha harus mampu menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan karyawan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas apa yang dilakukan pihak lain.

Membangun hubungan yang harmonis memang tidak mudah, karena persoalan yang muncul antara pekerja dan pengusaha sangat kompleks.

Ada beberapa langkah dan strategi yang dapat dilakukan pengusaha untuk membangun hubungan kerja yang harmonis yaitu :

1. Lebih Memahami Perilaku Karyawan

Setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan tentunya memiliki perilaku, dan tujuan atau kepentingannya masing-masing. Adanya perbedaan pandangan antara manajemen perusahaan, karyawan, dan serikat pekerja seringkali menimbulkan isu-isu yang berujung pada kerusuhan, pemogokan, atau hal lainnya.

2. Memberikan Fasilitas Kerja Bagi Karyawan

Fasilitas kerja juga berdampak pada kinerja karyawan. Terdapat masalah dalam perusahaan bersumber dari ketidakpuasan karyawan terhadap fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

Karyawan merasa bekerja di bawah tekanan, tetapi gaji atau kesempatan yang ditawarkan tidak sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Seperti yang dijelaskan oleh Siagian (2017), bahwa fasilitas kerja sangat penting untuk menunjang kelancaran tugas oleh karyawan.

3. Menghargai Karyawan

Dalam membangun hubungan industrial yang kuat, diperlukan adanya rasa saling menghargai. Pengusaha harus menghargai peran individu setiap karyawan dalam organisasi.

Ketika terdapat sebuah masalah atau konflik, pengusaha hendaknya tidak langsung mengambil kesimpulan sendiri atau menyalahkan melainkan mencari solusi untuk masalah tersebut.

Dengan sikap tersebut pengusaha dapat dikatakan dapat bekerja sama secara produktif dan profesional karena mengembangkan penghargaan untuk karyawan. (DETAKKaltim.Com/Opini)

Editor: Lukman

(Visited 22 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!