Soal Undangan HTI, Gubernur Klarifikasi Melalui Sekprov Kaltim

0 32

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Isran Noor, Gubernur Kaltim melalui Meiliana, Pj Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim menggelar jumpa Pers dalam rangka memberikan penjelasan terkait beredarnya copy surat undangan rapat koordinasi, untuk mengantisipasi dampak pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Di hadapan puluhan awak media, Meiliana yang didampingi Asisten III Setprov Kaltim Bere Ali mengatakan, Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan surat bernomor 427/5063/B.Kesra/2018 itu memang surat resmi yang ia tandatangani pada 24 Oktober 2018.

“Tujuan utama dari rapat koordinasi, selain untuk membangun silaturrahmi, Gubernur Isran Noor bermaksud ingin mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di Kaltim,” kata Meiliana di ruang rapat Sekprov Kaltim, Senin (29/10/2018) pagi.

Dalam rapat itu, kata Meiliana, selain mengundang jajaran terkait di lingkungan Pemprov Kaltim dan Kanwil Kemenag Kaltim, Gubernur selaku pimpinan rapat juga mengundang Ketua MUI Kaltim, Ketua FKUB Kaltim, Pimpiman Muhammadiyah Kaltim, Pimpinan NU Kaltim, Pimpinan HTI Kaltim, Ketua FPI Kaltim, dan Ketua Dewan Masjid Kaltim.

“Ada kesalahan staf saat melakukan copy paste undangan hingga tertulis HTI. Tapi Pak Gubernur tidak mau menyalahkan staf. Beliau bertanggungjawab atas kekeliruan yang tidak disengaja itu,” jelas Meiliana

Namun secara prinsip, lanjut Meiliana melansir peryataan Gubernur Kaltim tersebut, Pemprov Kaltim dan Gubernur Kaltim tidak akan mengundang Pimpinan Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI yang saat ini sudah dibubarkan oleh Negara.

Gubernur Kaltim, kata Meiliana lebih lanjut, berharap agar masyarakat tetap dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pemberitaan-pemberitaan negatif yang cenderung mengadu domba, menghasut dan berisi provokasi.

Terkait adanya bendera bertuliskan kalimat tauhid di unjuk rasa yang digelar hari Jum’at (26/10/2018), Asisten III menjelaskan para pengunjuk rasa ingin mengibarkan itu. Namun itu bukan bendera HTI. Terhadap hal ini, Bere mengatakan, Gubernur yang menerima dan berselawat bersama pengunjuk rasa menyampaikan kalimat tauhid itu dikibarkan di hati kita masing-masing, bukan dikibarkan di mana-mana.

“Cukup dikibarkan di dalam hati masing-masing,” kata Bere Ali menirukan kalimat Gubernur.

Apa yang disampaikan Gubenur kemudian ditindak lanjuti Satpol PP, dengan menurunkan bendera tersebut dari pagar. (LVL)

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!