Sjafrie Sjamsoeddin, Mantan Pangdam Jaya Siap Maju di Pilgub DKI

0 1,346

LETNAN Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin adalah purnawirawan TNI kelahiran 30 Oktober 1952, akan genap 64 tahun pada 30 Oktober 2016. Sjafrie adalah mantan pejabat tinggi di Kementerian Pertahanan RI; Sekretaris Jenderal dan Wakil Menteri Pertahanan. Karier Sjafrie di TNI terbilang cemerlang. Sebelumnya, ia dipercaya sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Koordinator Staf Ahli, Staf Ahli Polhukam Panglima TNI, Asisten Teritorial Kasum TNI, Pangdam Jaya dan Kasdam Jaya DKI Jakarta.

Sjafrie Sjamsoedding bersama Presiden Joko Widodo. (foto:megapolitan.kompas.com)
Sjafrie Sjamsoeddin bersama Presiden Joko Widodo. (foto:megapolitan.kompas.com)

Kini menjelang Pilkada DKI Jakarta yang akan dihelat pada Februari 2017, nama Sjafrie telah dilirik dan digadang-gadang oleh tokoh-tokoh partai, sekaliber Ibu Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Pengurus PDIP dan Gerindra Tingkat Daerah DKI telah mengadakan pertemuan serius membahas rencana koalisi besar. Berhembus kabar, Pimpinan Pusat PKS, Demokrat, PPP dan PAN pun ikut merestui nama Sjafrie. Mereka sepakat mencalonkan Sjafrie Sjamsoeddin melawan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan head to head. Sjafrie dinilai dapat diterima oleh semua golongan dan kelompok dan memiliki kharisma leadership, keteladanan, pemikir, jujur, berani, tegas, santun, akomodatif dan jauh dari sikap anti kaum terpinggirkan. Sjafrie adalah pemimpin yang memiliki pengalaman, pekerja tanpa berisik, tidak terlibat korupsi dan polemik.

Kemunculan nama Sjafrie dinilai oleh beberapa pengamat sedikit terlambat tapi telah menggetarkan calon independen, Ahok. Sebelumnya, hasil beberapa survei hampir semuanya mengunggulkan Ahok ketika berhadapan Yusril, Sandiaga Uno atau yang lainnya. Begitu muncul nama Sjafrie, langsung leading dan dinilai dapat mengalahkan Ahok. Kemunculan nama Sjafrie dinilai memiliki kriteria dambaan calon pemilih DKI. Kelihatan sosok Sjafrie tidak memiliki ambisi politik dan golongan tertentu. Masyarakat pinggiran DKI, tidak perlu lagi memiliki kekhawatiran akan digusur jika DKI dipimpin oleh Sjafrie. Sjafrie adalah pemimpin yang berkarier dari bawah dan dari dulu dekat dengan tokoh-tokoh masyarakat. Ketika ia menjabat Pangdam Jaya, ia sering keliling dan safari dari masjid ke masjid menemui ulama-ulama dan tokoh-tokoh masyarakat. Hubungan mereka terpelihara sampai hari ini.

Akankah Sjafrie ditakdirkan Allah menjadi pemimpin DKI Jakarta 2017-2022 pada Pilkada Februari 2017? Kita tunggu saja kesepakatan-kesepakatan koalisi PDIP, Gerinda, PKS, Demokrat, PAN dan lain-lain. Tugas pengurus partai dan relawan lah yang akan meyakinkan calon pemilih bahwa Sjafrie adalah pilihan terbaik yang bisa mengatasi masalah-masalah DKI Jakarta tanpa masalah baru.

Kini, arus bawah dan aktivis-aktivis tanpa diberi komando dan merasa dirinya punya hubungan emosional dengan Sjafrie Sjamsoeddin sudah aktif bergerak dan menggalang komunitas keluarga dan lingkungan di mana mereka berdomisili di seluruh hamparan DKI Jakarta. Mereka yakin nama Sjafrie adalah pilihan tepat dan insya Allah menjadi pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017. (Salehmude).

 

(Visited 146 times, 3 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!