Santri Ponpes Madinatul Qur’an Diajari Bertani Secara Vegetatif

Pengabdian Masyarakat Prodi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Samarinda

0 115
Noorhamsyah (kiri) didampingi Agsa Kamarati, dan Hasanuddin. (foto : LVL)
Noorhamsyah (kiri) didampingi Agsa Kamarati, dan Hasanuddin. (foto : LVL)

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, kembali menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Rabu (5/10/2022).

Menurut Ketua Pelaksana kegiatan Noorhamsyah, kegiatan pengadian kepada masyarakat adalah kewajiban setiap Dosen yang harus dilakukan 6 bulan sekali. Semester genap, dan ganjil.

Kegiatan ini dikoordinir Program Studi Pengeloaan Hutan, dengan materi yang disesuaikan kebutuhan masyarakat tempat kegiatan pengabdian dilakukan.

“Enam bulan yang lalu, kami di daerah Salo Palai (Muara Badak) melakukan sosialisasi terhadap bagaimana penanganan Mangrove,” ungkap Noorhamsyah saat ditemui di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Kamis (13/10/2022) siang.

Setahun sebelumnya, juga melakukan sosialisasi bahaya kebakaran di Km 45 Bukit Soeharto. Karena di daerah itu potensi kebakarannya setiap tahun, sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat digelar di tempat itu dengan sosialiasi tentang bahaya kebakaran hutan.

Beberapa lagi kegiatan disebutkan yang telah dilaksanakan, sebelum kegiatan di Pesantren Madinatul Qur’an di Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Samarinda, pada minggu pertama bulan Oktober 2022 dengan peserta sekitar 50 orang santri dan pembina.

“Kami mencoba untuk supaya bermamfaat keilmuan kami, yaitu melatih dalam pembuatan perbanyakan tanaman buah secara vegetative,” kata Noorhamsyah.

Ia menjelaskan, yang vegetative itu dengan cara mencangkok, menyambung, dan menempel. Sehingga santri tidak hanya dibekali ilmu agama, diharapkan setelah mengikuti pelatihan terbuka semangatnya untuk membuka wirausaha.

Baca Juga :

Noorhamsyah mengungkapkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Dosen telah dimulai sejak Politeknik Pertanian Negeri Samarinda didirikan tahun 1988.

Dipilihnya Pesantren Madinatul Qur’an sebagai tempat kegiatan kali ini, diungkapkan Noorhamsyah tidak lepas dari masukan narasumber yang terpercaya agar kegiatan dilaksanakan di tempat tersebut.

Belajar dari pengalaman, sempat salah sasaran membawa sebuah kegiatan ke tengah masyarakat yang tidak sesuai kebutuhan masyarakat setempat. Sehingga saat ini sebelum kegiatan dilaksanakan, pihaknya terlebih dahulu mencari informasi dan melakukan survey lapangan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bermamfaat di sana (Pesantren Madinatul Qur’an), karena orang tuanya juga masyarakat Petani,” harap Noorhamsyah.

Bentuk kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan cara memberika informasi melalui ceramah dan diskusi, serta ikut terlibat langsung dalam kegiatan perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif.

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya kegiatan yang dilaksanakan, Noorhamsyah mengungkapkan, tetap dilakukan evaluasi. Berdasarkan evaluasi itulah diketahui, sebuah kegiatan yang telah dilaksanakan ternyata tidak tetap sasaran.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini, diharapkan Noorhamsyah juga bisa dilaksanakan di Pesantren lain yang memang berada di kawasan Pertanian.

Iapun berharap dukungan pemberitaan media untuk membantu menyampaikan ke masyarakat, berkaitan dengan kegiatan pengabdian masyarakat melalui Program Studi Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Samarinda. Masyarakat bisa mengusulkan, dan menjadi mitra.

“Masyarakat bisa jadi tidak tahu bahwa Prodi kami, Kehutanan, juga melaksanakan pengabdian di Bidang-Bidang Pertanian murni.” tandas Noorhamsyah. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : LVL

(Visited 8 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!