Sanggar Seni Lentera Muncul untuk Lestraikan Seni Budaya Daerah 

0 321

DETAKKaltim.Com, TENGGARONG : Sering didengar bahwa seni budaya, serta tradisi suatu daerah merupakan warisan adiluhung yang tak ternilai harganya. Peninggalan nenek moyang berupa kebiasaan yang dapat mempengaruhi dalam berkesenian suatu daerah dengan daerah lain tentu berbeda-beda, sehingga budaya dan tradisi tiap daerah juga tak sama.

Hal itulah yang membuat seni budaya dan tradisi suatu daerah menjadi unik.  Namun, seni budaya serta tradisi seiring pesatnya perkembangan zaman dapat terkikis, apabila generasi penerus tak lagi peduli atau tak menyayangi warisan para pendahulu tersebut.

Untuk itu, sebagai upaya turut menjaga dan melestarikan seni dan budaya serta tradisi daerah, sekelompok pemuda di Tenggarong Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur ikut membentuk sanggar seni yang dinamakan Lentera.

“Cikal bakal Lentera ini yaitu dari kawan-kawan yang ikut dalam Jambore Pemuda Daerah, lalu mereka berhimpun dan mencetuskan ide untuk turut mengembangakan seni budaya daerah ini melalui sanggar seni,” ujar Pembina sanggar Lentera, H Surya Agus, pada peluncuran sanggar Lentera di  di halaman parkir belakang kolam renang Puteri Junjung Buyah Rondong Demang, Tenggarong, Sabtu (16/4/2016) malam.

Surya Agus mengatakan, sanggar Lentera merupakan wadah kawula muda mengekspresikan jiwa dan pemikiran yang bersentuhan di bidang seni maupun kebudayaan. Dikatakannya, sanggar Lentera akan konsisten untuk ikut mengangkat seni budaya daerah, yang akan dipresentasikan melalui tari, musik, sastra dan drama.

“Karena Lentera bukan hanya sanggar tari, tetapi juga mencakup kesenian lainnya di antaranya drama dan sastra, sehingga pada malam peluncuran ini kami tandai dengan pementasan drama tari,” ujarnya.

Pementasan
Drama Gang Eroh menggambarkan aktivitas warganya dengan tari. (foto:HA)

Peluncuran sanggar Lentera itu dimulai sejak Pukul 15:00 WITAa (16/4/2016), yang diisi dengan berbagai kegiatan seni lainnya, di antaranya tari-tarian, Musik, Operet,  hingga Stand Up Comedy, yang juga dihadiri tim kesenian dari PPU dan Balikpapan. Acara puncak kegiatan itu adalah penampilan drama musikal berjudul  “Gang Eroh” oleh sanggar Lentera yang dimulai sekitar Pukul 21:00 WITA.

 

Ketua Harian Sanggar Lentera Kukar Isnawati mengatakan, drama Gang Eroh itu menggambarkan suatu lingkungan atau gang yang dihuni mayoritas penduduk dari suku Melayu Kutai dan Dayak yang memiliki keunikan masing-masing. Dinamakan Gang Eroh karena rutinitas positif harian warganya dilaksanakn dengan ramai, aktifitas itu cenderung dilakukan berkumpul bersama-sama untuk membuat sesuatu yang bisa dibagikan kepada warga lain  di luar Gang Eroh. Aktifitas Gang Eroh ini kemudian menjadi terkenal bahkan sampai ke luar negeri, sehingga ada wisatawan yang secara khusus melihat keunikan Gang Eroh tersebut.

Dalam penampilannya, drama Gang Eroh ini kerap membuat penonton tertawa karena dibumbui adegan-adegan dan perbincangan lucu khas kehidupan masyarakat Kutai.  Misalnya adegan ibu-ibu yang melontarkan omelan berbahasa Kutai karena anak-anak di lingkungannya selalu ribut sehingga mengganggu ketenangannya.

Drama Gang Eroh itu juga kaya akan musik dan tari, pasalnya lakon drama sebagian besar dibawakan dengan tari yang diiringi berbagai alat musik, mulai dari marching band, hingga tentunya alat musik tradisional di antaranya Sampeq dan Tingkilan Gambus Kutai.

Wiwin Gunawan, salah satu pengunjung acara tersebut mengatakan, drama tari yang disuguhkan sanggar Lentera menarik dan menghibur.

“Ceritanya bagus, kemudian didukung tari dan musik yang enerjik, pas lucu-lucunya tadi saat ibu-ibu mengomel dalam bahasa Kutai, jadi seru,” ujarnya. (HA)

 

(Visited 34 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!