Prasarana Air Bersih di Tani Baru Roboh, Kontraktor Komitmen Kerjakan Ulang

 Maman: Pihak Penyedia Jasa Itu Komitmen

0 300

DETAKKaltim.Com, TANI BARU: Prasarana Air Bersih yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memenuhi kebutuhan air sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) di Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, dilaporkan warga ambruk.

Prasarana Air Bersih di Desa Tani Baru yang roboh. (foto: Exclusive)
Prasarana Air Bersih di Desa Tani Baru yang roboh. (foto: Exclusive)

Informasi yang dihimpun menyebutkan, robohnya Prasarana Air Bersih dengan Pagu Anggaran senilai Rp2,7 Milyar yang dibangun CV Alif Putra Pratama itu baru selesai dikerjakan bulan Desember 2022, dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Tahun 2022 terjadi sekitar seminggu yang lalu.

Dikonfirmasi terkait kejadian itu, Direktur CV Alif Putra Pratama Istian Warjono membenarkan jika perusahaannya yang melaksankana kegiatan pembangunan Prasarana Air Bersih tersebut. Nilai pekerjaan itu disebutkan, Rp2.529.510.000,- termasuk pajak.

“Benar kami selaku Direktur Perusahaan tersebut yang melaksanakan kegiatan. Memang benar bangunannya roboh, sudah dilakukan investigasi dan akan dikerjakan ulang. Karena masih dalam tanggung jawab kami di masa pemeliharaan, pihak pengguna jasa sudah melakukan investigasi. Kami sedang melakukan persiapan untuk perbaikannya,” jelas Istian yang dikonfirmasi melalui saluran Whatsapp, Sabtu (18/3/2023).

Prasarana Air Bersih di Desa Tani Baru yang lainnya yang masih berdiri. (foto: Exclusive)
Prasarana Air Bersih di Desa Tani Baru yang lainnya yang masih berdiri. (foto: Exclusive)

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Maman Setiawan yang dikonfirmasi di kantornya, juga membenarkan kejadian robohnya salah satu dari enam penampungan air yang dibangun di Muara Pantuan 2 unit, Tani Baru 2 unit, dan Sepatin 2 unit itu.

Maman mengungkapkan menerima informasi tersebut, Senin (13/3/2023) yang ditindak lanjutinya dengan melakukan kunjungan ke lapangan keesokan harinya.

“Saya hari Selasa ke sana, ke lokasi. Saya ditemani kontraktornya, sama konsultan. Saya cek disain dari konsultan, informasinya semua sudah diperhitungkan. Menurut hasil perhitungan, itu sudah aman,” jelas Maman, Senin (20/3/2023).

Diungkapkannya, ada 6 unit bangunan yang serupa dan disainnya sama. Pada saat dilakukan pengisian terjadilah roboh itu, langsung semuanya distop.

“Pada intinya teman dari pihak penyedia jasa itu komitmen, karena masih ada dalam masa pemeliharaan. Jadi mereka langsung menyiapkan bangunan pengganti, tapi saya tidak bisa menerima harus serupa. Saya harus investigasi dulu,” jelas Maman.

Lebih lanjut Maman yang mengaku memiliki latar belakang teknik menjelaskan, dari hasil investigasi diketahui ternyata memang ada kondisi yang tidak diantisipasi. Ketika ada penurunan di salah satu sisi, tiang tidak mampu menahan beban yang berkisar 100 ton air belum termasuk beban plat betonnya.

Meski telah dilakukan pengujian daya dukung tanah dengan mengambil sample, namun ternyata daya dukung tanah itu tidak merata. Saat kondisi kering, tanah itu bagus tercapai. Namun pada saat jenuh air, maka daya dukungnya turun.

“Itu mungkin yang kita tidak antisipasi, bagaimana kalau terjadi penurunan pada satu sisi,” kata Maman lebih lanjut.

Baca Juga:

Karena itu, ia meminta kepada pihak penyedia jasa untuk mengevaluasi disainnya. Pada bagian bawah kaki itu diberikan slop, sehingga pada saat terjadi penurunan turunnya sama-sama.

Dari hasil investigasinya juga ia mengetahui, plat beton dan tiang-tiang pancang semua utuh. Termasuk penampungan air juga utuh. Hanya ada patah di tiang sambungan karena tidak mampu menahan beban, namun secara keseluruhan konstruksi pecah atau patah disebutkannya tidak ada.

Untuk pengerjaan ulangnya, Maman meminta disimulasikan dulu setelah dilakukan perhitungan ulang dengan beban, jangan langsung dilakukan pengisian.

“Saya tidak mau dikerjakan sebelum ada simulasi ke saya, nanti kan ada paparan. Saya mau lihat hasil perhitungannya seperti apa, kemudian disimulasikan saat terjadi pembebanan perilakunya konstruksi itu seperti apa,” kata Maman.

Disinggung mengenai batas waktu untuk dilakukan perbaikan, Maman berharap diselesaikan secepatnya. Maksimal 3 bulan, dengan tetap menghitung masa pemeliharaan.

Pembangunan Prasarana Air Bersih itu, dijelaskan Maman dalam rangka penanganan masalah kemiskinan dimana salah satu variabelnya adalah akses air bersih. Selama ini, masyarakat Nelayan di sana yang tidak dapat diakses melalui darat untuk mendapatkan air bersih, menggunakan tangki di Kapal. Mereka biasanya berebut saat air datang, sehingga bisa menimbulkan keributan.

Untuk pengganti Prasarana Air Bersih yang roboh tersebut, Maman mengatakan pihaknya menggesernya sedikit dari posisi semula. Setiap titik pancang dengan kedalaman 20 meter ke atas. Iapun berharap bisa mendapatkan cepat hasil disain ulangnya, meski ia juga mengatakan tidak ingin buru-buru yang membuat hasilnya tidak benar.

Disinggung mengenai pembiayaannya, ia mengatakan sepenuhnya tanggung jawab kontraktor. Tidak ada pembiayaan, karena masih masa pemeliharaan.

“Pembiayaan ulang masih tanggung jawab kontraktor.” tandas Maman seraya menambahkan, Bupati sempat menanyakan soal pembiayaan itu. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: LVL/ib

(Visited 27 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!