Pemukiman Warga Diserbu Ulat Bulu, Tim Animal Rescue Samarinda Bertindak

Bersarang di Lahan Kosong

0 396

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Tim Animal Rescue Samarinda menindak lanjuti laporan dari warga Jalan Rajawali, Gang Mega, Samarinda, terkait serangan hama Ulat Bulu berwarna hitam yang merayap hingga ke rumah warga, melakukan penyemprotan menggunakan cairan Insektisida ke lahan kosong yang diduga menjadi sarang hewan tersebut, Selasa (7/7/2020).

Menggunakan Alat Pelindung Diri Tim Animal Rescue menelusuri lahan di balik tembok tepat berada di sebelah pemukiman rumah warga. Ya, benar saja pada saat berlangsungnya penyemprotan tersebut, Tim Animal Rescue Samarinda menemunkan ribuan Ulat Bulu di balik dedaunan dan juga tumpukan sampah.

Warga sekitar berharap dengan adanya penyemprotan yang dilakukan Tim Animal Rescue Samarinda, serangan hama Ulat Bulu yang sudah dirasakan satu pekan ini dapat berakhir.

“Sebelumnya sudah kita semprot, tapi mulai dari kemarin masih terus bertambah. Entah beda cairannya saya juga nggak tahu. Semoga aja setelah dilakukan penyemprotan ini tidak ada lagi Ulat Bulu ke rumah kita,” harap Mujiono di sela-sela kegiatan penyemprotan.

Ketua Animal Rescue Samarinda Suparlin mengatakan, sebelumnya timnya sudah mengecek lokasi dan dugaan benar, itu berasal dari lahan kosong ini. Dan setelah kita cek ternyata benar, ribuan Ulat Bulu masih ditemukan di sini.

“Kendala kita harus menyisiri tempat – tempat yang diduga sebagai sarang, seperti membongkar tumpukan daun sampah dan Pohon Pisang yang habis ditebang, agar cairan yang kita semprotkan benar – benar terkena dengan Ulat Bulu tersebut,” ujar Suparlin kepada Wartawan DETAKKaltim.Com saat bertemu langsung di lokasi kejadian.

Tim Animal Rescue Samarinda maupun warga berharap hama Ulat Bulu tidak lagi muncul setelah dilakukan penyemprotan secara menyeluruh.

Berita terkait : Ulat Bulu Serbu Pemukiman Warga Samarinda

Sebelumnya, Hartini warga di tempat itu menyampaikan sudah 6 hari halaman rumanhya dikerumuni Ulat Bulu. Meski sudah ambili terus dibakar tapi tetap saja masih ada. Iapun mengatakan ada rasa takut juga kalau terkena, karena kulit bisa gatal.

“Udah ada enam hari, kita udah ambilin terus dibakar tapi tetap aja masih ada. Ya takut juga kalau kena kulit bisa gatal,” ungkap Hartini, Minggu (5/7/2020) Pagi. (DK.Com).

Penulis : Mashardiansyah

Editor   : Lukman

(Visited 11 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!