PDIP Tanggapi Pembatalan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Hasto: Stadion GBK Lahir Sebagai Penolakan Terhadap Israel

0 146

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan, berkaitan dengan pembatalan Indonesia oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, ia sangat menyesalkan dan bersedih.

“Kami sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20. Ini tentu menjadi pelajaran berharga. Sikap yang kami sampaikan sejak awal, tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia,” jelas Hasto dalam rilis Persnya yang diterima DETAKKaltim.Com, Kamis (30/3/2023) Pukul 13:01 Wita.

Lanjut Hasto, apa yang disampaikannya adalah hal yang fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antar bangsa dengan menolak kehadiran Israel. Serta potensi kerentanan sosial dan politik yang akan ditimbulkan oleh kehadiran Timnas Israel.

“Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya,” tegas Hasto.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan, sikap yang disampaikan memiliki landasan kuat secara konstitusi dan juga historis. Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat.

“Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel,” tegas Hasto Kembali.

Baca Juga:

Hasto juga menyampaikan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pemerintah tentang sikap PDI Perjuanga dan potensi kerentanan politik dan sosial jika Israel tetap bertanding di Indonesia sejak bulan Agustus 2022.

“Kami bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan beberapa bulan kemudian dengan Menteri Sekretaris Negara. Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi. Dengan harapan agar bisa dicari solusi yang terbaik, salah satunya dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel,” jelas Hasto.

PDI Perjuangan, kata Hasto, menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah dan pengurus PSSI saat ini yang sudah mencoba dengan keras untuk mencari solusi dengan melobby FIFA.

“Tekad kita yang paling penting, adalah membangun kesebelasan Sepakbola yang handal lambang supremasi olahraga di luar Bulu Tangkis. Ini harus menjadi tujuan utama dalam politik olahraga.” tandas Hasto. (DETAKKaltim.Com)

Sumber: Rilis Pers

Editor: Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!