Mengharukan! Ini Kata-Kata Terakhir Djanur Sebelum Mundur dari Persib

0 101

DETAKKaltim.Com, TENGGARONG : Pekan Ke-14 Liga 1 Indonesia yang mempertemukan Mitra Kukar melawan Persib Bandung berjalan dengan amat dramatis. Sempat berbalas gol di babak pertama di mana Persib lebih dulu memimpin lewat sontekan pemain mudanya F Keraf di menit ke-23 dan dibalas oleh Marclei Cesar di menit Ke-44 via tendangan penalty.

Pertandingan di babak kedua malah berjalan lebih alot dan diwarnai aksi mogok. Sama-sama bermain ngotot di paruh kedua, tim tuan rumah akhirnya balik memimpin lewat aksi pemain Korsel Oh Inkyun di menit Ke-82. Menit ke-88, pertandingan sempat terhenti karena Mitra Kukar tak terima dengan hadiah penalty yang diberikan kepada Persib karena menganggap Matsunaga dilanggar oleh Abdul Gamal. Terhenti 10 menit, laga pun dilanjutkan. namun naas bagi Persib, tendangan penalty Maitimo mampu diblok Joko Ribowo, bola muntah yang disambar Kim Jefri pun kembali dapat digagalkan oleh Joko. Skor 2-1 untuk Mitra Kukar.

Drama sesungguhnya terjadi pasca laga, suasana ruang konferensi Pers mengharu biru karena pelatih Persib Djadjang Nurdjaman untuk kedua kalinya mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi pelatih Persib. Gayung bersambut, dipermintaan kedua ini, manajemen Persib akhirnya mengabulkan permohonan Djanur, dan merelakan pelatih yang membawa Maung Bandung juara ISL 2014 itu pergi meninggalkan Atep dan kolega.

DETAKKaltim.Com secara khusus merangkum detik-detik terakhir Djanur berseragam Persib serta kata-kata terakhir pelatih yang sempat menimba ilmu di Inter Milan tersebut.

“Kami akhirnya kalah lagi di sini oleh Mitra Kukar di pekan Ke-14. Sebetulnya masih bisa menyelamatkan seandainya penalty masuk, masih bisa satu poin, tapi memang kami lagi seperti ini, lagi sulit sekali meraih poin di luar kandang, di kandangpun seperti itu. Tapi anak-anak sudah berjuang dengan kondisi yang ada, dengan kelelahan, ya memang dua tim kelelahan walau tim tuan rumah berbeda sedikit.Tapi saya tetap melihat faktor itu sehingga ritme ataupun determinasi pemain kami tidak berada di level sesungguhnya karena kelelahan. Itu yang terjadi dan selamat kepada Mitra Kukar,” ucap Djanur, Sabtu(15/7/2017).

“Dengan -Djanur menghela nafas- dengan kekalahan hari ini, untuk sementara saya ingin istirahat dulu. Barangkali ini sudah keputusan, artinya saya resign, saya mundur dari pelatih Persib. Itu keputusan yang sudah bulat, saya sudah bicara dengan manajer tadi, dengan kawan-kawan yang lain belum tapi insyaa Allah saya akan diizinkan kali ini. Karena saya tidak bisa mengangkat performa tim yang terus-terusan seperti ini,” ujar Djanur dengan mata berkaca-kaca.

“Saya pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada manajemen, sudah hampir 5 tahun saya bersama Persib, sudah 5 trofi yang saya ambil, namun kali ini saya, biasa sebagai manusia, pelatih juga ada up and down dan kali ini saya  tidak bisa mengangkat performa tim,” lanjutnya.

“Faktor yang mencolok dari kesalahan ini yang saya buat adalah saya tidak bisa menghadirkan sosok striker seperti yang dibutuhkan tim. Dua striker yang ada tidak bisa dimainkan karena cidera, yang satu di luar ekspektasi, dan itu tanggung jawab saya. Sebagai pelatih dalam melakukan rekrutmen adalah tanggung jawab pelatih, bukan salah siapa-siapa supaya jangan simpang siur, semuanya mutlak kesalahan saya sebagai pelatih sehingga performa tim tidak bisa terangkat. Memang ini sebuah tim, tapi seandainya saja ada striker (mumpuni) semua persoalan selesai,” jelas legenda Persib ini.

“Tapi di samping itu Persib datang ke Tenggarong, bayangkan  hanya datang dengan satu orang penyerang yaitu Matsunaga, ditambah dengan pemain muda, yang lainnya adalah pemain tengah ke belakang. Jadi betul-betul, emm.. mungkin sudah salah di perencanaan. Sekali lagi yang paling bertanggungjawab adalah saya sebagai pelatih,” tuturnya.

“Dalam kesempatan ini juga, saya minta maaf kepada Bobotoh yang setia, karena tidak semua seperti itu, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kita sudah pernah mengenyam masa-masa emas, masa-masa bahagia, masa-masa berbunga-bunga ketika kita meraih juara. Sekarang kita berada dalam situasi yang seperti ini. Untuk itu terima kasih kepada Bobotoh yang selalu men-support saya, dan mohon maaf kepada Bobotoh yang lainnya yang kecewa dengan kepemimpinan saya di Persib tahun ini,” tutupnya mengakhiri sesi konferensi Pers. (Ahmad)

(Visited 5 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!