Melalui Program SIC, Samsung Bekali Siswa Kemampuan Rancang Produk IoT 

Ennita: SIC Melatih Talenta Muda Indonesia

0 85

DETAKKaltim.Com, JAKARTA: Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang memungkinkan konektivitas jaringan dan kemampuan komputasi meluas ke objek, sensor, dan barang sehari-hari. Konektivitas ini memungkinkan perangkat menghasilkan, bertukar, dan mengkonsumsi data.

Di Indonesia, pemanfaatan Artificial Intelligence dan IoT sudah menjangkau berbagai lini usaha, seperti manufaktur, energi, perikanan, bahkan finansial dan e-commerce. Bentuk lain pemanfaatan IoT adalah dalam perangkat penunjang pekerjaan dan rumah tangga. Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) mencatat, IOT di Indonesia tumbuh lebih dari 10 persen setiap tahun.

Potensi pendapatan jasa pelayanan berbasis IoT atau e-services, menurut sejumlah lembaga, mencapai US$ 2,46 Milyar pada 2022. Volume pasar ini diprediksi meningkat menjadi US$ 3,87 Miyiar pada 2026. Namun ada banyak tantangan dari sisi tenaga kerja, infrastruktur, hingga riset.

Samsung Electronics Indonesia menangkap kebutuhan industry, atas kesiapan tenaga kerja muda yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan terhadap teknologi.

“Samsung memberikan pelatihan keterampilan IoT bagi talenta muda Indonesia, melalui program Samsung Innovation Campus (SIC). SIC melatih talenta muda Indonesia dengan keterampilan IoT dan design thinking untuk membangun solusi-solusi IoT, yang nyata dan bermanfaat untuk memecahkan masalah sehari-hari di sekitar kita,” kata Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Rabu (12/4/2023).

Ennita berharap perserta SIC memiliki daya saing dan kompetensi yang relevan dengan kubutuhan industry saat ini.

“Dengan kompetensi tersebut, kami berharap para peserta SIC akan memiliki daya saing yang tinggi dengan keterampilan abad 21 di tengah arus deras digitalisasi dan memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” kata Ennita Pramono lebih lanjut.

SIC Batch 4 2023/2024 telah memasuki stage 2, yaitu Innovation Hackaton. Dari total 4.390 siswa SMK dan MA yang mendaftar di SIC Batch 4, sebanyak 1.106 siswa lolos ke Stage 2: Innovation Hackaton dan mengikuti pelatihan selama 5 minggu.

Baca Juga:

Innovation Hackathon adalah pelatihan untuk melatih empati dan keterampilan pemecahan masalah, yang saat ini penting dikuasai dalam bagian keterampilan abad 21. Misi utamanya menyelesaikan masalah yang ditemukan sehari-hari dengan teknologi IoT.

Ide solusi akan dikembangkan menjadi prototipe produk IoT. Materi yang akan disampaikan dalam tahap Hackathon Innovation adalah Problem Definition-Explore, Ideation-Experiment, Prototyping-Imagines, dan Pitching Storytelling.

“Pada stage ini para peserta akan mendapat pelatihan dari para mentor profesional untuk menemukan masalah sehari-hari di sekitar mereka, mengidentifikasi solusinya, dan mendesain sebuah solusi digital yang bisa mereka kembangkan menjadi sebuah produk nyata. Harapannya, pelatihan ini akan membentuk landasan yang kuat bagi para peserta saat mereka menghadapi pembelajaran lebih lanjut di lapangan, maupun dalam mengembangkan keterampilan yang akan membantu mereka mencapai karier di masa depan,” kata William Hendradjaja, Co-Founder Skilvul.

Dalam pengembangannya, peserta bersinggungan dengan Coding and Programming dengan bahasa pemrograman Python dan penggunaan perangkat mikrokontroler, Rasberry Pi 4 serta beberapa alat sensor tambahan.

Di akhir rangkaian pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mewujudkan prototipe produk IoT, meningkatkan keterampilan mereka sebagai pembuat (creator) bukan hanya pengguna (consumer). (DETAKKaltim.Com)

Sumber: Rilis Pers

Editor: Lukman

(Visited 4 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!