LUTFIAH HAMID : SUAMIKU SETIA HINGGA AKHIR

0 814

INI adalah kisah rumah tangga yang inspiratif. Kisah perjalanan 51 tahun rumah tangga Ibu Hj Lutfiah Hamid dan suaminya, Almarhum Drs H Muhammad Rani Daeng Tangnga dapat menjadi patron atau tempat bercermin bagi banyak pasangan rumah tangga, minimal oleh anak-cucu mereka yang terdiri dari 7 putra-putri (1 wafat) dan 19 cucu.

Kisah suka duka itu terungkapkan kemarin malam melalui media Zoom yang dipandu oleh Helmi Ayuradi Miharja, M Saleh Mude dan kawan-kawan, dan diisi materi Tauziyah oleh Prof Dr Hafid Abbas, Ketua Senat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan pembacaan doa dipandu oleh Dr Muhammad Zain, Direktur Tenaga Guru dan Kependidikan Madrasah Kementerian Agama RI, Jum’at malam 15 Juli waktu Amerika, dan Sabtu pagi, 16 Juli 2022 waktu Indonesia.

Berikut penuturan Hj Lutfiah yang sangat menyentuh dalam acara zoom tersebut.

“Kami menikah di Makassar, 20 Juli 1971. Saya berumur 19 dan suami saya, Almarhum Muhammad Rani Daeng Tangnga 24 tahun. Dia hanya melihat saya sekali dan langsung mengutus kakeknya untuk melamar saya,” kenang Hj Lutfiah.

“Saya selalu bersyukur dan membanggakan suami saya karena dia tergolong suami yang setia, tinggi perhatian dan kepedulian pada keluarga, tidak pernah selingkuh atau mendua, tidak pernah tertarik untuk berpoligami, rajin bekerja sebagai pegawai negeri sipil hingga pensiun, dan tegas dalam mendidik anak-anak kami,” kata Hj Lutfiah Hamid melanjutkan.

“Pada sisi lain, suamiku adalah tipe suami yang unik, tidak tahu memasak apa pun, semuanya harus dilayani atau full service, mulai disiapkan makanan dan minumannya di meja makan hingga baju dan celana kantornya,” ungkap Hj Lutfiah.

“Ketika beliau sudah pensiun dari Kantor Wilayah Koperasi Provinsi Sulawesi Selatan, ia sering ikut dengan setia pada kegiatan-kegiatan saya, misalnya di rapat dan pertemuan saya dengan teman-teman atau komunitas saya. Jika ia tidak ikut maka setiap saat atau sepanjang jalan, saya harus angkat teleponnya, dia banyak tanya, mama sudah di mana? Apa sudah melewati jalan ini? Dan berbagai pertanyaan sepanjang jalan,” urai istri Almarhum Daeng Tangnga dengan suara terisak mengenang betapa perhatian dan romantisnya suaminya.

“Suamiku adalah orang saleh, taat beribadah, ketika tiba waktu shalat, dia pasti bangun shalat. 3 hari sebelum Idul Qurban kemarin, rahangnya terasa sakit dan bengkak, sehari kemudian, dia tidak bisa makan, dan pada hari Idul Adha, dia hanya di mobil menyaksikan hewan kurbannya dipotong oleh Panitia hewan Qurban di Masjid kami,” kenang Hj Lutfiah pada hari-hari terakhir hidup suaminya.

“Esoknya, kami bawa ke dokter di Rumah Sakit Hermina Makassar. Beberapa jam kemudian, beliau wafat di umur 74 tahun. Kami merelakan dengan duka yang mendalam. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Tiba saatnya, suamiku dipanggil dan diambil oleh Pemiliknya, Allah Swt,” ucap Hj Lutfiah tabah menerima takdir kematian suaminya.

“Sebelumnya, sejak era pandemi Covid-19, beliau sudah kena penyakit Alzheimer. Saya bersama anak-anak dan cucu saya merasa kehilangan besar. Beliau dikuburkan di tempat kelahirannya, di Pekuburan Keluarga Paccikong Baja, Labakkang, Pangkep, 11 Juli 2022 lalu. Saya yakin kami akan dipertemukan kembali oleh Allah di Surga-Nya.” pungkas Lutfiah Hamid.     

Acara Takziyah oleh Prof Hafid Abbas kemarin malam terasa lengkap karena dilengkapi pembacaan Al-Qur’an oleh Hj Bongariah. Testimoni dan sambutan oleh beberapa orang dekat keluarga besar Almarhum Muhammad Rani Daeng Tangnga.

Setelah istri Almarhum dilanjutkan oleh Katherine, seorang aktivis NGO, sahabat Sitti Hajar putri Almarhum yang sudah 3 kali ke Indonesia. Ia memiliki kesan mendalam pada figur Almarhum.

Testimoni dilengkapi ungkapan turut berduka mendalam oleh Syaiful Hamid Ketua KKSS New York. Elidawati Umar, CEO Elzatta Corporation. Dr Arifi Saiman, Konsul Jenderal RI New York, dan doa oleh Dr Muhammad Zain. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : M. Saleh Mude/Kontributor AS

Editor   : Lukma

(Visited 455 times, 5 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!