DETAKKaltim.Com, PPU : Kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang melakukan pemutakhiran data pemungutan suara di Desa Giripurwa dipertanyakan warga, pasalnya dari 2.328 orang yang tercantum di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), masih terdapat warga yang belum masuk DPT sehingga dinilai tidak akurat.
Hal ini disampaikan Fery Ariwijaya, salah seorang calon pemilih kepada Wartawan DETAKKaltim.Com di kediamannya, Rabu (27/9/2017 ) pagi.
Walaupun secara rinci ia tidak menyebutkan beberapa jumlah orang yang tidak terdaftar di DPT, namun untuk sementara di lapangan ditemukan ada 2 orang yaitu warga di RT 08 dan 2 orang lagi warga  RT 10.
Menurut Fery, calon Kepala Desa Giripurwa, seharusnya panitia bekerja secara profesional. Karena bukan warga saja yang dirugikan karena tidak bisa mengikuti pemilihan dan menyalurkan aspirasi politik di pemilihan Kepala Desa, tapi ada 5 calon Kepala Desa yang akan kehilangan suaranya.
Dia mencontohkan, ada warga yang sudah lama tinggal di Desa Giripurwa, tapi tidak terdapat Dalam Daftar Tetap (DPT). Ini sangat melukai hati warga masyarakat karena tidak bisa menyalurkan aspirasi politiknya.
Di tempa terpisah, Suparman, anggota KPPS membenarkan dan mengakui adanya warga Giripurwa yang belum terdaftar di DPT. Menurutnya, sebelum dijadikan DPT ada jeda waktu sekitar setengah bulan kami melakukan pendataan, menunggu kalau ada warga yang belum terdata selanjutnya kami melakukan pemberkasan.
Dihubungi lewat telepon selulernya, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Dul Azis  menjelaskan, penetapan DPT itu bukan kewenangannya. Pasalnya sudah ada panitia KPPSnya.
Ketika disinggung kegunaan cadangan kertas suara 2,5 persen, Dul menjelaskan, kertas suara candangan digunakan hanya untuk mengantisipasi adanya kertas suara yang dianggap tidak layak digunakan. Selanjutnya harus dibuatkan berita acara penggunaannya.
“Jadi bukan mengakomonir suara warga yang tidak termaksud dalam Daftar Pemilih Tetap,†tandasnya. (amran)
