Demonstran di Balikpapan Dinilai Anggota DPRD Bukan Murni Mahasiswa

Taufiq : Kalau Mahasiswa Murni Ndak Begitu

0 181
DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Mahasiswa di sejumlah daerah di Kaltim hari ini melakukan aksi unjuk rasa, salah satunya di Balikpapan menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus law, Kamis (8/10/2020).
Taufiqulrahman (berkopiah) bersama beberapa anggota DPRD Balikpapan lainnya menyambut kedatangan demonstran yang menyampaikan aspirasinya, namun upaya untuk menerima perwakilan demonstran gagal lantaran terjadi aksi pelemparan. (foto : Roni)

Ribuan mahasiswa Balikpapan turun ke jalan dengan berseragam hitam-hitam, aparat Kepolisian dan TNI dibantu dengan Satpol PP melakukan penjagaan super ketat di depan Kantor DPRD Kota Balikpapan, yang dijadikan titik berkumpulnya peserta aksi unjuk rasa.

“Unjuk rasa ini dilakukan karena disahkannya Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja,” kata salah seorang mahasiswa peserta unjuk rasa yang tidak ingin disebut namanya.

Dengan didampingi aparat Kepolisan dan TNI, Wali Kota Balikpapan Haji Rizal Effendi melakukan pemantauan langsung di depan Kantor Wali Kota Balikpapan, yang berhadapan dengan Kantor DPRD Balikapapan.

Aksi unjuk rasa ini diwarnai dengan pembakaran ban bekas di depan Kantor DPRD, berbagai orasi disampaikan dengan nada penolakan terhadap pengesahan Rancangan Undang Undang Cipta Kerja.

Aparat Kepolisian memasang pagar betis di depan Kantor DPRD, aksi demonstrasi mahasiswa ini berhenti sejenak saat memasuki waktu Shalat Dzuhur, semua aktifitas dihentikan.

Setelah jeda Sholat Dzuhur aksi demo kembali dilanjutkan, bukannya berjalan damai namun aksi para pengunjuk rasa justru menjadi ricuh, lantaran terjadi aksi pelemparan botol dan batu ke arah gedung dan mengenai aparat Kepolisian.

Kericuhan semakin panas sehingga aparat Kepolisian memberikan peringatan kepada demonstran untuk tenang, namun tidak diindahkan. Akhirnya aparat Kepolisian mengeluarkan mobil Water Canon untuk membubarkan para pendemo.

Menanggapi aksi demonstrasi mahasiswa hari ini, anggota DPRD Balikpapan dari Komis III Taufiqulrahman mengatakan, aksi ini bukan murni mahasiswa. Karena kalau mereka murni mahasiswa tidak seperti itu. Yang dibawa ada anak-anak SMK Kelas 2, dan anak-anak dari Pasar Baru yang ditangkapi karena melakukan pelemparan.

“Kebetulan itu bukan murni mahasiswa, jadi kalau mahasiswa murni ndak begitu. Mahasiswa ndak melakukan hal yang kayak gitu,” jelas Taufiq.

Ia mensinyalir aksi ini ada provokatornya, namun terhadap hal itu ia menyerahkannya ke aparat Kepolisian untuk menilainya. Namun pihaknya sudah berusaha memfasilitasi sebanyak 2 kali, tapi selalu dilempari sehingga kembali lagi.

“Bukan kita tidak memfasilitasi, justru sudah siapkan tempat untuk berdiskusi,” jelas politisi PKB ini lebih lanjut.

Baca juga : Unjuk Rasa Mahasiswa Tolak Omnibuslaw Disambut Wakil Ketua DPRD Bontang

Berikutnya, Taufiq mengatakan, jika itu memang aspirasi pekerja, mengapa tidak semua pekerja hadir berdemo sehingga perekonomian Balikpapan lumpuh. Menurutnya, itu tidak masalah karena itu hak mereka. Ia bahkan berharap seluruh pekerja wajib hadir menyuarakan hati nurani mereka, karena menyangkut piring nasi keluarga mereka.

“Justru pekerja-pekerja anteng-anteng aja bekerja,” imbuhnya.

Sebagai anggota DPRD di daerah, ia menyadari perjuangannya untuk menyampaikan aspirasi rakyat di daerah. Untuk ke pusat, ia mengakui bukan siapa-siapa.

“Kita mau memfasilitasi mereka, dan mengambil apa tujuan mereka untuk kita laporkan ke pusat, mereka sudah bersikap anarkis melempar-lempar,” sesalnya.

Iapun menegaskan, kalau ini memang amanah rakyat ia mengajak berjuang bersama-sama. Karena keberadaanya di DPRD juga amanah dari rakyat.

“Intinya, sebagai wakil rakyat tetap memperjuangkan semua aspirasi rakyat. Tidak akan lari dari apapun juga,” tandasnya. (DK.Com)

Penulis : Roni S

Editor   : Lukman

(Visited 7 times, 3 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!