DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Sebagai Ibukota Provinsi Kaltim, Samarinda kerap menjadi tujuan para pendatang dari luar daerah. Namun sejak terjadinya aksi sekelompok teroris yang berada di Surabaya menimbulkan kewaspadaan, khususnya terhadap pendatang.
Hal inilah yang mendasari Kelurahan Pelita beserta Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Pelita, diikuti oleh anggota Kepolisian dan TNI menggelar razia ke sejumlah rumah kos.
Giat ini dimulai pada Rabu malam sekitar Pukul 21:00-00:00 Wita, menyasar ke kawasan Jalan Dirgantara, menyasar warga pendatang, dengan memeriksa kelengkapan surat tinggal, KTP, serta buku nikah.
“Kami tidak ingin ada warga kami yang terlibat jaringan terorisme,” ujar Lurah Pelita, Sukarmin, Rabu (30/5/2018) malam.
Selain melakukan pencegahan dini terhadap ajaran terorisme, Sukarmin juga menjelaskan razia ini juga bertujuan untuk menekan tindakan kriminal lain yang sering meresahkan masyarakat yaitu perjudian dan Narkoba.
“Dengan begini, kami juga sekalian mendata kelengkapan identitas warga karena sebentar lagi kita akan melakukan Pilkada Kaltim,” jelasnya.
Dari hasil giat tersebut, satu warga berasal dari Jawa Barat, Arman (42) tidak menyangka kediamannya diperiksa oleh petugas razia.
“Ini baru pertama kali ada pemeriksaan bagi kami (pendatang). Padahal saya sudah lima tahun tinggal di sini,” kata Arman.
Meski begitu ia mengaku selama ini belum pernah melapor kepada RT setempat.
“Tapi surat saya lengkap nanti segera melapor,” tegasnya.
Selain mendata pendatang, petugas juga melakukan pengaman terhadap sepasang suami istri yang kurang lengkap persyaratannya sebagai pasangan yang sah.
Dari hasil giat Rabu malam kemarin, terdata banyak warga pendatang khususnya dari Kabupaten Kutai Kartanegara yang bekerja di Samarinda. (Melisa)
