DETAKKaltim.Com, TURKI : Sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah pemberhentian bus di pusat kota Ankara, Minggu (13/3), menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai sekitar 125 orang lainnya. Dua korban tewas diduga adalah pelaku pengeboman tersebut.
Seorang pejabat senior mengatakan bahwa polisi menduga aksi pengeboman yang dilakukan di jalan utama Ankara dekat sejumlah kantor kementerian dilakukan oleh militan Kurdi.
Pejabat yang menolak disebutkan namanya itu menambahkan setidaknya seorang pelaku adalah perempuan.
Pengeboman ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi di Ankara dalam tempo lima bulan dan terjadi saat Turki menghadapi sejumlah masalah seperti perselisihan dengan pemberontak Kurdi, ancaman dari kelompok ekstremis Islamic State (IS), dan krisis pengungsi asal Suriah.
Aksi pengeboman itu terjadi tiga pekan setelah sebuah bom mobil yang menargetkan bus yang mengangkut personel militer meledak dan menewaskan 29 orang. Serangan itu diklaim oleh kelompok militan Kurdi yang merupakan kelompok pecahan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merilis pernyataan yang berisi sumpah untuk menghancurkan terorisme dan menyebut Turki akan menggunakan hak mereka untuk membela diri terhadap serangan di masa depan.
“Warga Turki tidak perlu khawatir. Perang melawan terorisme akan segera berakhir dan terorisme akan bertekuk lutut,” tegas Erdogan.
Stasiun televisi Arab Saudi menyebut seorang perempuan Arab Saudi dan tiga anaknya terluka dalam aksi pengeboman itu. Raja Saudi Arabia, Raja Salman, mengecam aksi pengeboman itu dan mengungkapkan belasungkawa kepada warga Turki.
Sedikitnya 19 dari korban terluka berada dalam kondisi kritis. Menteri Kesehatan Turki Mehmet Muezzinoglu mengatakan 30 korban tewas di tempat sementara empat lainnya meninggal di rumah sakit. (Sumber:Media Indonesia.com)
