Anggota Komisi 4 DPRD Kaltim Respon Meningkatnya Kasus DBD

Ananda : Pemerintah Perlu Mencari Solusi

0 168

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kaltim khususnya Balikpapan dan Samarinda semakin melonjak. Kondisi itu dibarengi dengan penuhnya ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) di sejumlah Rumah Sakit.

Dari 3.422 kasus DBD yang ditemukan di Kaltim, Per 28 September 2022. Kota Samarinda menempati posisi Pertama tertinggi sebanyak 1.299 kasus, kemudian disusul Balikpapan diurutan Kedua.

Anggota Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Ananda Emira Moeis mengatakan, persoalan ini perlu mendapat atensi atau perhatian Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengalami peningkatan kasus DBD.

“Saat ini Samarinda dan Balikpapan sudah meningkat, maka pemerintah perlu mencari solusi dan memberikan perhatian lebih terhadap persoalan ini,” ucap Ananda saat ditemui di Ruang Rapat Fraksi PDI Perjuangan, Gedung D Komplek DPRD Kaltim, Kota Samarinda.

Ananda Moeis turut memberikan apresiasi pada semua pihak atas kinerja, dan gerak cepatnya terhadap permasalahan ini.

“Saya dengar ada beberapa wilayah yang berstatus pandemik di Samarinda. Alhamdulillah dari Puskesmas langsung turun untuk fogging,” jelas Ananda, Jum’at (30/9/2022).

Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan masyarakat, agar tetap saling menjaga lingkungan. Menurut Ananda, langkah dan upaya pemerintah harus diimbangi oleh masyarakat agar kasus DBD ini segera turun.

“Intinya, butuh kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, pemerintah harus sigap dan masyarakatnya juga tetap menjaga,” harapnya.

Nyamuk demam berdarah, jelasnya, dipengaruhi penyakit menular yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Sejumlah pemicu penyakit DBD disebutkannya, seperti curah hujan tinggi yang menyebabkan terjadinya genangan air, sehingga akan menjadi tempat berkembang biak Nyamuk. Tidak hanya itu, daya tahan tubuh lemah dan kebiasaan menggantung baju di kamar, juga menjadi salah satu faktor seseorang rentan terkena penyakit DBD.

Iapun meminta agar membiasakan untuk selalu menyingkirkan, menutup, dan menguras benda-benda di rumah yang berpotensi menimbulkan genangan air, seperti pot, drum, atau toren air sebelum hujan tiba, guna mencegah nyamuk berkembang biak dan menularkan penyakit.

“Kan kalau di kamar mandi nggak boleh ada jentik-jentik, di kebun atau segala macam. Sampah juga harus dikubur, terutama yang basah. Intinya kan jangan sampai mereka berkembang biak terlalu berlebihan. Jadi, harus saling menjaga,” jelas.

Selanjutnya iapun mengatakan, pemerintah diharapkan untuk selalu siap dan sigap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi. Masyarakat juga harus saling jaga dan bergotong royong.

Pada dasarnya, Ananda Moeis meminta agar masyarakat menjaga diri. Artinya, menjaga rumah sendiri.

Baca Juga :

“Jangan lupa mengingatkan tetangga dan keluarga terdekat agar bisa menjaga diri. Intinya saling mengingatkan saja, karena semuanya dimulai dari situ dulu. Dimulai dari diri kita sendiri, dan orang terdekat. Semoga kasus DBD segera turun, semoga yang sakit bisa lekas sembuh,” harap Ananda yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Samarinda.

Terkait komitmen bila Kabupaten/Kota di Kaltim membutuhkan dana darurat, atau meminta bantuan keuangan terhadap penanganan kasus ini. Ananda menuturkan belum ada pembahasan mengenai Bankeu untuk kasus DBD.

Meski demikian, ia mengatakan Komisi 4 DPRD Kaltim memastikan mendukung hal itu untuk kebaikan dan kesehatan masyarakat.

“Tapi saya yakin, Pemerintah Kabupaten/Kota bisa menangani masalah DBD ini. Saya yakin karena mereka cepat tanggap.” tandasnya. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : LVL/adt/ADV/DPRD Kaltim

Editor  : Lukman

(Visited 6 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!