“TELAH tiba saatnya bagiku meninggalkan dunia yang fana ini. Jangan pernah berhenti memperjuangkan kebenaran. Tetaplah kalian rukun dan sipammase-mase (saling berkasih sayang),… Read More...
BERDUA mereka lalu menuruni pegunungan itu dengan langkah cepat. Sepanjang jalan La Maddukkelleng bercerita soal latihan-latihannya selama empat puluh hari di Tompo Balease’. Ketika… Read More...
BERSAMAAN terangnya tanah di Tosora dan kehidupan pagi yang mulai bermekaran, La Maddukkelleng memunggungi Ibukota kerajaan Wajo. Dia beserta dua pengikutnya tidak melalui jalan umum… Read More...
TAK tergambarkan betapa sedih dan marahnya para pengawal Sultan Muhammad Idris. Tangisan pecah di mulut lubang besar itu. Belantara sunyi itu menjadi saksi kematian seorang raja… Read More...
TAK ada pencuri biasa yang memiliki keberanian cukup mencuri kuda Arumpone, raja paling berpengaruh di tanah Bugis ketika itu. Tuduhan mengarah ke kedua putera La Maddukkelleng yang… Read More...