Dialog Kebudayaaan, Ketua PWNU Kaltim Harap Pilkada Berlangsung Jurdil

Fauzi: Semoga Pilkada Kaltim Berjalan Lancar

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Fauzi A Bahtar, Ketua PWNU Kalimantan Timur (Kaltim), sebagai inisiator kegiatan Dialog Kebudayaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Periode 2024-2029, memberikan apresiasi atas kolaborasi yang berhasil diwujudkan dalam acara ini.

Ia berharap dialog semacam ini dapat terus berlanjut pada masa mendatang, sebagai sarana penting untuk meningkatkan diskusi tentang kebudayaan dan masyarakat adat, terutama dalam konteks Pilkada.

Menurut Fauzi, tujuan utama dari dialog ini adalah untuk memberikan ruang bagi para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menyampaikan visi, misi, dan komitmen mereka terkait budaya dan masyarakat adat.

“Kami juga ingin memfasilitasi para calon untuk berbagi pandangan mengenai kebudayaan, serta bagaimana mereka akan memperjuangkan isu-isu masyarakat adat jika terpilih nanti,” ujar Fauzi di Gedung Rektorat Unmul Lantai 4, Kamis (5/9/2024).

Ia berharap dialog ini mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga bisa menjadi salah satu tolok ukur dalam memilih pemimpin yang peduli terhadap budaya dan masyarakat adat di Kaltim. Selain itu, juga Pilkada ini bisa berlangsung jujur, damai, dan adil (Jurdil).

“Semoga Pilkada Kaltim berjalan lancar dan tidak ada yang Golput. Cukuplah di Pilpres kita berbeda, mari kita wujudkan Pilkada yang jujur, damai, dan adil,” imbuhnya.

Fauzi juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, termasuk Rektor Unmul, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta kemitraan, yang telah berkontribusi dalam menciptakan dialog yang sehat.

Sementara itu, Hasbi Berliani, Program Director for Environment and Sustainable Governance dari Kemitraan, menyoroti pentingnya peran masyarakat adat dalam konteks pembangunan yang pesat di Kaltim, terutama terkait Ibu Kota Negara (IKN).

Ia berpandangan, meskipun isu masyarakat adat telah lama dibahas dalam berbagai forum, proses legislasi RUU tentang Masyarakat Adat masih menemui hambatan.

“Pembahasan tentang masyarakat adat belum sepenuhnya tuntas. Setiap periode RUU ini terus diusulkan, namun belum ada pengesahan. Hal ini mempengaruhi pengakuan masyarakat adat, secara hukum,” ungkap Hasbi.

Baca Juga:

Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara percepatan pembangunan, dengan perlindungan lingkungan dan Sumber Daya Alam (SDA) di Kaltim.

“Kaltim akan menjadi pusat pembangunan nasional, dan ini adalah tantangan besar untuk menjaga kelestarian SDA dan lingkungan,” jelasnya.

Dialog ini, menurut Hasbi, sangat krusial untuk mendengarkan langsung komitmen dan program para calon Gubernur dan Wakil Gubernur terkait isu kebudayaan, tata kelola lingkungan, dan pengelolaan SDA yang berkelanjutan.

“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dialog ini. Kita berharap komitmen para calon dapat memberikan solusi nyata bagi keberlangsungan Kaltim ke depan.” tandas Hasbi.

Kegiatan ini hadiri Bakal Calon Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi yang berpasangan Isran Noor, dan Bakal Calon Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji yang berpasangan Rudy Mas’ud. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : Lisa

Editor : Lukman

(Visited 13 times, 1 visits today)
Dialog KebudayaanFauzi PWNUIsran HadiPilkada KaltimRudy Seno
Comments (0)
Add Comment