DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda Firman Hidayat menjelaskan, partisipasi pemilih dalam Pilkada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu, ia mengidentifikasi beberapa faktor penyebabnya.
Menurut Firman, salah satu penyebab utama adalah logistik pemilihan. Surat Suara dalam Pilpres dapat dialihkan ke daerah lain jika tidak digunakan, sedangkan dalam Pilkada hanya berlaku untuk Pemilihan Wali Kota dan Gubernur di Kalimantan Timur.
“Surat Suara Pilkada tidak bisa digunakan di luar daerah, sehingga cakupan partisipasi menjadi terbatas,” jelas Firman, Kamis (25/7/2024).
Firman memaparkan, data partisipasi pemilih yang menunjukkan perbedaan signifikan antara Pilkada dan Pemilu. Partisipasi dalam Pilkada 2015 adalah 49 persen, meningkat menjadi 52 persen pada 2020.
Sebaliknya, Pemilu 2019 memiliki partisipasi sebesar 72 persen, dan pada 2024 diperkirakan mencapai 78 persen.
“Tingkat partisipasi Pemilu jauh lebih tinggi dibandingkan Pilkada,” bebernya.
Perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh berbagai tingkatan pemilihan dalam Pemilu yang mencakup seluruh Indonesia, sementara Pilkada lebih fokus pada tingkat daerah.
Baca Juga:
- Jelang Pilkada, KPU Samarinda Tanggapi Fenomena Kotak Kosong
- Bawaslu Kukar Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dan Launcing IKP
- EBIFF, Langkah Kaltim Menjadi SuperHub Ekonomi Nusantara
Masalah administrasi kependudukan, seperti perpindahan Kartu Tanda Penduduk (KTP), juga berkontribusi pada rendahnya partisipasi.
Firman mencatat bahwa pada Pilkada 2020, partisipasi terendah terjadi di Kelurahan Pelabuhan, di mana banyak KTP terdaftar, tetapi pemegang KTP tidak semua tinggal di Kelurahan tersebut, menyebabkan ketidaksesuaian data pemilih.
“Di Kelurahan Pelabuhan, ada sekitar 7 ribu KTP terdaftar, tetapi hanya 5 ribu orang yang sebenarnya tinggal di sana. Ini berarti ada 2 ribu pemilih yang tidak terlibat,” jelas Firman.
Meskipun pihaknya tidak bisa memaksa warga untuk memilih, ia berkomitmen KPU Samarinda akan terus memfasilitasi, memberikan informasi, dan mengajak masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). (DETAKKaltim.Com)
Penulis: Lisa
Editor: Lukman