DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Pembangunan Food Estate di Kaltim telah dimulai sejak tahun 2004, dimana Pemerintah Provinsi Kaltim mulai mengarahkan kegiatan-kegiatan pembangunan Pertanian ke food estate, sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan di Kaltim.
Program food estate atau yang dikenal dengan lumbung pangan tersebut, merupakan kebijakan pemerintah yang memiliki konsep pengembangan pangan secara terintegrasi.
Dimana secara umum seluruh daerah di Kaltim dinilai potensial sebagai lumbung pangan, namun yang siap hanya 3 Kabupaten.
Seperti yang dijelaskan Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim baru-baru ini.
“Yang siap untuk melakukan Food Estate yakni, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser, serta Kabupaten Kutai Kartanegara, di ketiga tempat ini kita membuat satu tim, yang saat ini sudah dalam tahap identifikasi,“ terang Yana.
Baca Juga:
- 71 Desa di Kaltim Akan Teraliri Listrik PLN Tahun Ini
- 169 Desa di Kaltim Belum Teraliri Listrik PLN
- Kembali ke Divisi Utama, Ini Harapan Pembina PS Persigata
Total lahan untuk food estate di Kaltim dan Ibu Kota Nusantara adalah sekitar 10 ribu hektare lebih. Yang meliputi Kutai Kartanegara seluas 8 ribu hektare lebih, Penajam Paser Utara, dan Paser sekitar 2.500 hektare lebih.
“Sejauh ini tidak ada kendala, tetapi kita harus tetap membina para petani, memberikan pengetahuan jika mereka harus melakukan produksi yang terus-menerus dan tidak bisa berhenti, “ kata terkait kendala-kendala di lapangan.
Ia melanjutkan, oleh sebab itu tata kelola mereka untuk bertanam seperti yang biasa mereka kenal harus diperbaiki.
“Untuk itu sedang dilakukan sosialisasi disaat identifikasi, terhadap Kabupaten/Kota, dimana yang memang belum nyambung sudah dilakukan penyambungan pemahaman.“ pungkas Yana. (DETAKKaltim.Com/ADV/Diskominfo Kaltim)
Penulis : @my
Editor: Lukman