Pilgub Kaltim, Mantan Bankir Bicara Calon Yang Ideal

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim dijadwalkan tahun 2018, sejumlah namapun mulai muncul di masyarakat dan santer menyatakan diri ingin maju mencalonkan diri sebagai calon gubernur. Seperti Rita Widyasari, Isran Noor, Yusran Aspar, Rusmadi, dan Syaharie Jaang serta sederet nama lainnya.

Yang jadi pertanyaan, dengan kondisi Kaltim saat ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang minus, sebagai dampak berkurangnya penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam akibat menurunnya produksi pertambangan. Seperti apakah idealnya Gubernur Kaltim ke depan dari sudut pandang seorang mantan bankir?.

Sebelum ngobrol soal Pilgub Kaltim, masih dalam suasana lebaran dijamu makan malam di rumah H.Akil Mappeasse. (foto:LVL)

Ditemui di kediamannya, H Akil Mappeasse, Kepala Cabang Bank Mandiri Samarinda Jalan Kesuma Bangsa tahun 1999-2003 mengatakan, ke depan itu Gubernur Kaltim idealnya harus yang bisa memberikan perhatian lebih besar kepada sektor pertanian dalam arti luas. Produksi pertanian tersebut bukan hanya untuk memenuhi konsumsi dalam daerah yang murah, tapi bagaimana hasilnya juga bisa diekspor.

“Siapapun gubernurnya, dia harus lebih memberikan perhatian kepada sektor pertanian. Kebutuhan konsumsi Kaltim harusnya bisa diproduksi sendiri agar lebih murah dibandingkan jika mendatangkannya dari luar Kaltim. Baik itu dari Jawa maupun Sulawesi,” jelas H Akil di kediamannya, Rabu (28/6/2017) malam.

Lebih lanjut ia mengatakan, gubernur harus lebih mendorong peningkatan produktifitas pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani. Peningkatan pendapatan petani selain meningkatkan kesejahteraan para petani itu sendiri, juga akan mendorong meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD).

Salah satu solusi peningkatan produksi pertanian, menurutnya, adalah dengan mekanisasi dan modernisasi alat-alat pertanian terkait. Antara satu jenis usaha dengan usaha lainnya bisa terintegrasi dan saling mendukung, agar bisa memiliki nilai tambah dan biaya produksi yang murah sehingga harganyapun bisa murah di pasaran.

Ia mencontohkan, ternak ayam dipadu dengan keramba-keramba atau kolam-kolam ikan. Kemudian di sela-selanya ditanam cabe, tomat, jeruk, pepaya, singkong atau apa saja. Kotoran ayamnya dibuat pupuk. Kemudian singkong dan kepala ayam, kepala ikan diolah menjadi pakan ternak. Sirkulasi rantai makanan itu berjalan dengan baik.

“Tetapi sekali lagi, bertani dengan mesin. Bukan mengandalkan cangkul. Bila perlu dibuat pabrik pengalengan. Jadi timbul lagi value added di sana. Dengan cara seperti itu, bahan makanan akan murah. Gaji tidak perlu terlalu tinggi untuk menjadi sejahtera,” imbuhnya.

H Akil berharap gubernur yang akan datang bisa lebih berinvestasi di bidang yang mendorong peningkatan pendapatan masyarakat, baik itu pertanian dalam arti luas maupun industri kecil. (LVL)

 

(Visited 12 times, 1 visits today)
Gubernur KaltimIdeal BankirPertanian Industri
Comments (0)
Add Comment