Ismu : Smart City Merupakan Kebutuhan
 DETAKKaltim.Com, SANGATTA : Keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur untuk menjadikan Desa Sangatta Utara sebagai lokasi percontohan smart city yang ada di kabupaten tercinta mendapat sambutan hangat dari Camat Sangatta Utara, Didi Hariadi
Pencanangan terhadap kota Smart City diungkapkan Bupati Kutai Timur, Ismunandar,  dalam pertemuan dengan Camat Sangatta Utara dan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Balai Pertemuan Umum (BPU) Sangatta Utara belum lama ini
Menurut Ismu, sangatta Utara sebagai ibukota kabupaten merupakan wilayah percontohan  dan Sangatta juga harus lebih maju dibanding daerah-daerah luar Sangatta, karena cermin pertama kabupaten ada di kota Sangatta. Selanjutnya, kecamatan-kecamatan di luar Sangatta akan dibangun fasilitas-fasilitas pendukung smart city.
Lebih lanjut, mantan Sekertaris Daerah ini mengungkapkan bahwa keinginan untuk mewujudkan Sangatta sebagai smart city merupakan sebuah semangat yang bukan tanpa alasan dan bukan hal baru dalam era digital sekarang. Tetapi tidak bisa mewujudkan secara menyeluruh di 18 kecamatan yang ada di Kutai Timur
Pemerintah akan memprioritaskan Sangatta terlebih dahulu, karena dari segi fasilitas Informasi Teknologi (IT)  yang tersedia, Sangatta Utara yang terdiri dari tiga desa dan satu kelurahan  mempunyai fasilitas lebih lengkap dibanding kecamatna-kecamatn lain yang ada di Kutim,
Untuk mewujudkan itu, Pemkab akan memasang jaringan koneksi internet secara gratis pada daerah-daerah  tempat berkumpulnya masyarakat atau taman-taman yang ada di Kota Sangatta, nantinya masyarakat dapat mengakses informasi melalui laptop masing-masing.
Ke depan, diharapkan masyarakat kota Sangatta tidak buta informasi lagi  karena dapat mengakses informasi melalui jaringan WIFI gratis yang disediakan Pemkab. Saya mempunyai komitmen kalau ide tersebut harus terwujud dan terealisasi, tahun ini akan kita anggarkan sehingga tahun depan dapat terwujud
Sebelum menutup, Ismu mengatakan bahwa jaringan WIFI gratis  ini akan berbatas waktu, mungkin sampai jam 11-12 Malam  saja sehingga anak sekolah tidak begadang yang dapat menyebabkan telat bangun di pagi hari (Sumber: Kutaitimurkab.go.id)