Pemda PPU Dorong Revolusi Pangan Alternatif

DETAKKaltim.Com, PENAJAM : Menindak lanjuti intruksi Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, melalui surat edaran yang disampaikan kepada pemerintah daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) nomor 521/1396/EK tertanggal 29 Maret 2017, perihal memasyarakatkan pangan alternatif di Kaltim yang ditujukan kepada seluruh Bupati, Walikota, Dinas, Kantor, Pimpinan persatuan Hotel dan Restoran yang ada di wilayah Kaltim.

Sekretaris Daerah Kabupaten PPU, Tohar, mengajak kepada seluruh pejabat yang ada di wilayah PPU dan seluruh masyarakat untuk dapat menyediakan menu pangan alternatif, dalam setiap kegiatan seperti pertemuan, rapat kerja, pelatihan dan sebagainya.

Ajakan tersebut dalam rangka mendorong dan meningkatkan konsumsi pangan alternatif penganti beras dan terigu berupa Singkong, Ubi, Jagung, Jalai dan lain-lain.

Kebun Jagung. (foto:hms)

Berkaitan dengan hal tersebut, sebut Tohar, pemerintah daerah mendorong agar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten PPU agar mengadakan lomba-lomba dengan menu pangan alternatif dimaksud, supaya pangan alternatif tersebut dapat diterima seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten PPU.

“Gubernur berharap, melalui upaya-upaya tersebut di atas diharapkan terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat khususnya di Provinsi Kaltim, termasuk di Kabupaten PPU untuk mengkonsumsi pangan alternatif  berbasis sumber daya lokal,“ kata Tohar.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU Surito mengatakan, Kabupaten PPU memiliki sumber pangan non beras seperti Singkong, Ubi, Jagung, Jalai yang cukup besar namun hal itu belum bisa dimanfaatkan masyarakat daerah secara maksimal.

“Oleh karena itu, melalui instruksi pemerintah daerah ini, masyarakat didorong untuk tidak selalu mengkonsumsi beras (nasi), tetapi juga mengkonsumsi sumber makanan yang lain seperti Singkong, Ubi, Jagung, Jalai dalam kegiatan-kegiatan seperti rapat kerja, pelatihan dan sebagainya,” ujar Surito.

Menurut Surito, saat ini khususnya di Kabupaten PPU banyak masyarakat berkebun Singkong, Ubi, Jagung keberadaanya bisa menjadi pilihan masyarakat untuk tidak sekedar makan nasi, tetapi juga mengkonsumsi makanan non beras, sehingga diharapkan tekanan terhadap kebutuhan beras bisa menurun.

“Dengan melaksanakan revolusi pangan alternatif, diharapkan kebutuhan beras bisa turun sementara kebutuhan pangan lain semakin meningkat. Sehingga bukan saja baik bagi kesehatan, tetapi juga menguntungkan dari sisi lapangan usaha maupun lapangan pekerjaan, karena meningkatnya kebutuhan-kebutuhan non beras lainnya,” tandasnya. (Humas6/LVL).

 

(Visited 3 times, 1 visits today)
Revolusi PanganSingkong JangungUbi Jalai
Comments (0)
Add Comment