DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Abdulloh mengatakan, tingginya angka penularan Covid-19 di kota Balikpapan dalam bulan Juli-Agustus ini harus disikapi dengan kedisiplinan yang tinggi dari masyarakat.
“Untuk meningkatkan kedisiplinan itu, pemerintah bersama aparatur di tingkat bawah harus terus mengingatkan dengan turun ke masyarakat,†tegas Abdulloh, Kamis (20/8/2020).
Selain itu, politisi Partai Golkar ini juga menekankan agar kegiatan ekonomi masyarakat tetap harus dikawal dengan kebijakan pemerintah, yang ditujukan untuk bangkitnya ekonomi masyarakat.
Pencegahan Covid bisa dilakukan dengan kesadaran dan disiplin bersama untuk saling mengingatkan, kata dia lebih lanjut. Menjaga jarak, mengenakan masker, dan rajin cuci tangan. Namun, menurutnya, penutupan kegiatan ekonomi masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 bukan solusi tepat, karena akan membingungkan pelaku usaha.
“Masyarakat dan pelaku usaha harus diingatkan terus, kalau ekonomi mau jalan ya terapkan disiplin Covid yang ketat. Tegur pembeli yang tidak kenakan masker, mari kita bersama-sama jaga Balikpapan. Saatnya kita lakukan hal yang sama, penanganan dan pencegahan, juga ekonomi tetap jalan,†tegas Abdulloh lagi.
Abdulloh juga mengajak masyarakat Balikpapan, momentum 1 Muharram hari ini harus menjadi patokan bersama untuk disiplin.
“Kemanapun kita keluar pakai masker. Kalau bisa cadangan masker itu taruh di kendaraan, di tas masker itu. Kalau nggak punya bisa beli kan sekarang murah aja. Jadi saya ingin ajak masyarakat Balikpapan ayo kita bangkit, jangan takut berlebihan tapi juga harus waspada dan pahami penularan Covid,†imbuhnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak hanya sekedar mengaku takut Covid-19, namun tanpa ada usaha mencegahnya.
“Jika semua mengaku takut Covid tapi tidak berusaha mencegah, maka sama dengan kita menenggelamkan diri kita tertular Covid,†sambungnya.
Baca juga : Dipimpin Ketua DPRD Balikpapan, Komisi 4 Gelar RDP dengan RSUD dan DKK
Lanjut Abdulloh, Kota Balikpapan merupakan kota jasa, perdagangan, yang menjadi pintu masuk bagi masyarakat Kaltim. Pusat kegiatan ekonomi sangat bergantung pada arus barang dan orang. Tidak heran kasus ini meningkat, karena mulai tumbuhnya pergerakan arus barang dan orang.
“Nah ini perlu dikawal bersama. Saya lihat perusahaan sudah terapkan protokol kesehatan di internal mereka dengan lakukan rapid/swab. Pemerintah juga terapkan hal sama bagi ASN. Pelaku usaha semua kita izinkan buka dengan syarat penerapan protokol diterapkan bersama. Nanti kita berikan mereka sertifikasi protokol sambil dievaluasi ke depannya. Sekali lagi ini soal pengawasan di lapangan atas pelaksanaan protokol kesehatan, termasuk juga Perwali segera dikeluarkan kita dukung penuh,†tandasnya. (DK.Com)
Penulis : Roni S
Editor  : Lukman