DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Ada-ada saja kelakuan mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unmul ini. Mahasiswa yang belum diketahui identitasnya ini bertingkah konyol dengan memposting meme yang berisi pelecehan terhadap asisten dosennya sendiri, Selasa (9/5/2017).
Dari isi meme dapat diketahui bahwa oknum mahasiswa THP Unmul ini ingin mengkritik metode praktikum di jurusannya yang memberi tugas tulis tangan untuk membuat laporan praktikum. Sayangnya kritik yang disampaikannya sangat jauh dari kata sopan.
Meme tersebut mendadak viral di kalangan mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian Unmul, saat pertama kali ada fake account Facebook bernama ‘Alim dan Bersahaja’ memposting foto sekaligus menjadikannya sebagai foto profil. Berikut adalah isi meme nyeleneh tersebut.
“Sadar2 loe kakak koas kampret yang bikin susah praktikum
dear kakak koas praktikum jurusan THP Pertanian Unmul yang kampret
Ehh li kakak koas thp kampret, baz**g lu, asem lu, t**k lu pegimane mahasiswa THP majoe kaloe loe nyuruh nulis laporan tulis tangan, bungul loe, loe kira kagak capek ape, kampret lu,
loe gak tau kah Bill Moggride & Bill Gates susah susah bikin teknologi biar kite gampang ngerjain laporan kampret, loe kira kite banyak waktu apa loe kerjain pake tulisan tangan tu laporan, gua juga harus mikirin jodoh, tidur siang, ibadah yang rajin, dan ber*k, mau loe gua lempar pake ta*k. gua gak butuh senyum senyum kecut loe itu, loe manusia penyusah hidup, moga moga jomblo loe seumur hidup, sadar sadar loe kamvret”
Tak menunggu waktu lama, meme tersebut langsung viral dan membuat geram para mahasiswa Pertanian Unmul dan dosen yang merasa dilecehkan. Sontak Mr. Alim dan Bersahaja menjadi DPO bersama mahasiswa Pertanian saat ini.
Kejadian inipun ditanggapi oleh eks asisten dosen yang menangani praktikum jurusan THP Unmul, Erma. Erma mengaku sangat geram dan jengkel terhadap Mr. Alim dan Bersahaja tersebut. Bukan karena isi kritiknya, melainkan caranya mengkritik yang tidak menggunakan kata-kata pantas. Terlebih cara menyalurkan kritiknya sangat tidak gentleman.
“Seharusnya membicarakan langsung kepada koas atau pembimbing praktikum jika keberatan untuk menulis tangan laporan, bukan malah membully dengan Fake Account seperti itu,” ucap Erma geram, Jum’at (12/5/2017).
Eks koas lainnya, Anik juga menyatakan hal serupa. Namun Anik memiliki pandangan ganda atas kejadian ini karena ada sisi positif yang bisa diambil.
“Negatifnya aku gak suka sama tata bahasanya, menegur peraturan gak harus dengan kata-kata kasar, gak harus dengan kata-kata yang bikin sakit hati, menohok, dan merugikan diri sendiri. Positifnya memang dari dulu aku pribadi kurang setuju dengan peraturan menulis laporan harus tulis tangan, zaman sudah berubah dan kemajuan teknologi bisa memajukan akreditasi,” jelas Anik.
Anik sedikit berharap adanya pendapat menohok dari Alim dan Bersahaja, peraturan penulisan laporan bisa direvisi dan ditingkatkan.
Kelakuan Mr. Alim dan Bersahaja ini bisa masuk kategori pelanggaran UU ITE karena dengan sengaja menghujat individu atau kelompok dengan kata-kata tidak sopan dan dilakukan di media sosial. Jika pihak dosen dan asisten dosen yang dimaksud dalam meme tersebut mengambil langkah hukum, maka sosok di balik  Fake Account Alim dan Bersahaja bisa dipidanakan. Minimal ia bisa mendapat sanksi akademis dari Universitas berupa teguran keras, pengurangan SKS, atau pun skorsing satu semester.
Disinggung soal sanksi, Anik enggan berandai-andai. Terpenting baginya adalah sosok usil tersebut bersedia mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada pihak yang disebutnya di meme tersebut. Tanpa sanksi pidana ataupun akademis pun, Anik merasa pelaku akan mendapat sanksi sosial dari lingkungan kampus.
“Urusan sanksi itu menurutku kebijakan jurusan, tapi dia wajib minta maaf kepada para koas, mantan koas, dan calon koas. Itu kalau ketahuan orangnya, tanpa dihukum secara fisikpun dia pasti dihukum secara mental sama teman-temannya, dihukum lewat sosmed, atau bisa juga dijutekin dosen,” lanjutnya.
Sampai berita ini diturunkan, oknum di balik meme tersebut belum terungkap. (Ahmad)