Jelang Bulan Ramadhan, Warung Kopi “Plus” Masih Beroperasi

DETAKKaltim.Com, PPU : Praktek prostitusi berkedok Warung Kopi alias warung remang menjelang bulan suci Ramadhan tetap masih beroperasi, walaupun sudah ada kesepakatan dan pernyataan dari lurah, beberapa RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur yang dituangkan dalam berita acara tanggal 2 Maret 2017.

Salah satu isi menyatakan, apabila dikemudian hari ditemukan kembali kegiatan prostitusi, miras dan perjudian, maka pemilik dan pengelola akan dikenakan sanksi sesuai dengan pernyataan yang ditanda tangani yang bersangkutan.

Dari penelusuran Wartawan DETAKKaltim.Com Selasa (23/5/2017), kegiatan Warung Kopi yang menyediakan pelayanan plus- plus masih terus berlangsung.

Sebut saja Kejora (nama samaran) untuk sekali kencan (short time), dia memasang tarip Rp200 Ribu. Kalau bermalam Rp600 Ribu.

Kejora membeberkan, sekali kencan dengan tamu Rp200 untuk satu kali main. Ia hanya mendapat Rp150 Ribu.

“Yang Rp50 Ribu untuk pemilik warung atau pihak pengelola,” sebut Kejora.

Untuk menjaga dan menghindari penyakit yang disebabkan hubungan sexs bebas, jelas Kejora, ia hanya menggunakan antibiotik.

Dia, menambahkan, kalau ramai pengunjung 2 orang tamu saja satu hari. Hasilnya cukup lumayan.

“Satu minggu  saya bisa mendapatkan Rp1 Juta. Untuk sekarang ini, jelang Puasa pengunjung sepi. Saya sudah beberapa hari tidak dapat tamu,” keluhnya.

Dari semua pekerja sex komersial (PSK) ala warung remang – remang semua berasal dari luar daerah. Saat awak media ini mencoba meminta klarifikasi ke Kelurahan Pemaluan, Lurah tidak berada di tempat. (amran)

 

(Visited 1 times, 1 visits today)
Layanan PlusTarif KencanWarung Kopi
Comments (0)
Add Comment