Getirnya Kehidupan Yang Dialami Menyeret Langkahnya Menjalani Profesi LC

Wanita muda asal Bandung yang masih berumur 23 tahun hadir dalam segmen THE UNTOLD STORY DETAKKaltim.Com, ia menceritakan secuil perjalanan hidupnya yang belum pernah diceritakan kepada siapapun. Ia berharap ada hikmah bagi wanita muda lainnya, dalam menjalani kehidupannya dari apa yang dikisahkannya ini.

Ladies Companion atau yang lebih dikenal dengan LC, adalah profesi yang tugasnya melayani tamu berkaraoke, menuangkan minuman, dan menemaninya.

Tidak hanya menjadi pemanis bagi tamu yang datang berkaraoke, seorang LC juga diharuskan ber attitude ramah, murah senyum, dan pintar dalam melayani tamu.

Berdandan sexy, bibir merah, rambut panjang terurai, Edelweys (bukan nama sebenarnya) ini mengaku memulai karirnya menjadi LC di salah satu tempat hiburan malam ternama di Pulau Batam, pada tahun 2018 yang lalu.

“Karena tidak direstui orang tua menikah dengan pilihan saya, akhirnya saya kabur dari rumah dan menjadi seorang LC selama 1 tahun di Batam. Pada tahun 2019 saya pindah ke Samarinda dan masih menekuni menjadi LC tapi freelance atau panggilan,” penuturan Edelweys yang bertempat tinggal di wilayah pinggiran Kota Samarinda, kepada Tim THE UNTOLD STORY DETAKKaltim.Com, Rabu (24/3/2021) malam di sebuah cafe.

Totalitas menggeluti profesinya, perempuan bertubuh ramping anak Ke-4 dari 6 saudara ini menghiasi cakrawala kehidupan malam di Kota Samarinda dalam beberapa tahun terakhir.

Menjadi perempuan panggilan memang bukan pilihan hidup yang diidamkannya, akan tetapi demi menjamin kebutuhan hidupnya dan keluarga, perempuan yang bertubuh sexy dengan rambutnya terurai ini, mangaku ikhlas menjalani profesi yang terbilang banyak menuai cibiran masyarakat.

“Dulu waktu belum menjadi LC, buat makan saja ngutang, setelah terjun di profesi ini setidaknya saya bisa membantu kebutuhan keluarga,” imbuhnya dengan mata berkaca-kaca saat mengisahkan pahit getir kehidupan yang dijalaninya.

Perempuan yang hobi dengan makanan Bakso ini menceritakan tentang tarif booking-nya, tergantung tamu mau mengajaknya Karaoke saja atau mau lanjut plus-plus ke tempat penginapan.

“Kalau di Samarinda sekarang ini kalau cuma Karaoke tarifnya 150 Ribu/jam, kalau mau lanjut ya Rp3,9 Juta semalam. Tapi hotel tamu yang bayar lho. Kalau dulu di Batam malah Rp6 Juta bayarannya,” ungkap Edelweys menjelaskan dengan detail namun dengan suara pelan.

Banyak hal yang coba ditanyakan, namun ia memilih bungkam hingga pada akhirnya Tim THE UNTOLD STORY  DETAKKaltim.Com memilih mengakhiri perbincangan itu. Mungkin memang tidak semua kegetiran hidup yang dijalaninya harus ceritakan kepada siapapun, Tim THE UNTOLD STORY  DETAKKaltim.Com mencoba memahami itu. (DK.Com)

Penulis : AF

Editor  : Lukman

(Visited 11 times, 1 visits today)
Comments (0)
Add Comment