Ceceran Batubara Diduga Cemari Pantai Kenyamukan Kutim

Yorden : Bukan Batubara KPC
DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Adanya isu jika Pantai Kenyamukan Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), tercemar akibat tumpahan Batubara dari kapal pengangkut Batubara yang beraktivitas di wilayah Pantai Kenyamukan.

Hal itupun langsung direspon pihak PT Kaltim Prima coal (KPC) dengan turun langsung meninjau ke lapangan. Pasalnya, PT KPC merupakan salah satu perusahaan yang melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batubara sekitar pantai Kenyamukan.

Dari hasil penelusuran dan pantauan di lapangan pihak PT KPC bisa memastikan, jika yang tercecer di bibir pantai itu bukan Batubara asal PT KPC.

Manager External Relations PT KPC Yordhen Ampung mengatakan, serpihan Batubara yang tercecer di pantai bisa jadi berasal dari tanah timbunan (tanah uruk) yang dimana tanah timbunan yang dipakai memang ada kandungan Batubaranya.

“Jadi saat terjadi abrasi dan setiap hari timbunan terkikis dengan ombak, maka timbunan Batubaranya pun ikut terkikis dan berserakan,” jelas Yorden Ampung kepada awak media, Rabu (30/12/2020).

Yorden juga memastikan jika serpihan Batubara di Pantai Kenyamukan bukan dari bongkar muat KPC.

“Maka, dengan ini PT Kaltim Prima Coal menjelaskan, Batubara dan serpihan Batubara di Pantai Kenyamukan bukan berasal dari aktivitas bongkar muat KPC. Hal itu dilihat dari ukuran batubara yang ditemukan, berbentuk bongkahan besar dan sedang, sementara Batubara KPC semuanya berukuran kecil karena telah dipecahkan di-crusher di Coal Processing Plant (CPP) sebelum dikirim ke pelabuhan dengan overland conveyor,” papar Yorden.

Fakta lainnya, lanjut dia, jarak kegiatan bongkar muat Batubara KPC dengan Pantai Kenyamukan adalah 6 kilometer (Km) lebih. Bagian pantai yang lebih dekat dengan aktivitas bongkar muat Batubara KPC sepanjang 6 Km, menurut Yordhen, terpantau sangat bersih dan tidak ditemukan ada serpihan Batubara. Termasuk juga di area muara Sungai Kenyamukan sisi utara, terpantau bersih tidak ada ceceran Batubara.

“Dari hasil pengecekan langsung tim KPC, Senin-Selasa, 28-29 Desember 2020, ditemukan sumber ceceran Batubara di sekitar area proyek penimbunan Pantai Kenyamukan. Fakta ini dapat dilihat langsung di area tersebut dan bahkan ditemukan bongkahan Batubara sekitar 20-30 cm (centimeter). Sedangkan di sisi pantai berpasir yang terkena pasang surut air laut, kondisinya jauh lebih bersih dari bongkahan/serpihan batubara. Area penimbunan dan pantai asli dipisahkan tumpukan batu limestone sebagai batas,” paparnya.

Baca juga : Jaksa Agung Lantik dan Sumpah Timsus Penuntasan Dugaan Pelanggaran HAM Berat

Yorden menambahkan bahwa PT KPC menyampaikan hal tersebut, agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar.

“PT KPC bukan anti kritik namun ini kami sampaikan agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar terkait issue yang beredar,” tutupnya.

Sementara di lokasi Pantai Kenyamukan, media ini berusaha menemui Ketua RT 26 terkait kebenaran isi tercemarnya pantai Kenyamukan.

“Sampai saat ini belum ada laporan kalau ada pencemaran, apalagi ada kejadian Batubara tumpah mencemari lingkungan atau pantai, biasanya kalau ada kejadian pasti ada laporan,” pungkasnya. (DK.Com)

Penulis : RH

Editor   : Lukman

(Visited 25 times, 1 visits today)
KPC YordhenPantai KenyamukanTercemar Batubara
Comments (0)
Add Comment