DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan kegiatan yang bertajuk sinergi peran laboratorium dalam rangka mendukung Early Warning sistem bencana lingkungan, di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Kamis (10/10/2019).
“Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kapasitas terkait dengan peran laboratorium lingkungan hidup,†kata Kepala Balai BP2TKSDA Samboja Ishak Yassir.
Dijelaskannya, ini bagian dari mandat yang diberikan oleh negara kepada pemerintah melalui Undang-Undang (UU) Nomor 23 tahun 2014 dengan 11 kewenangan. Salah satunya terkait dengan laboratorium lingkungan hidup.
Acara ini dihadiri langsung Kepala Pusat Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Penelitian dan Pengembangan Kualitas Laboratorium Lingkungan Herman Hermawan.
Herman mengatakan, seperti yang diketahui UU Nomor 23 tahun 2014 tentang 11 urusan Lingkungan Hidup (LH) yang kewenangannya diserahkan ke Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Di antaranya Persampahan, Limbah B3, IKLH, Penegakan Hukum di Bidang Lingkungan Hidup.
Kegiatan ini memberikan suatu wawasan kepada DPR, Aparat Pemda, Bappeda, agar LH ini menjadi salah satu prioritas dalam program Pemerintah Daerah, baik terkait dengan regulasi maupun yang terkait dengan program-program yang berdampak kepada pencemaran lingkungan yang ada di Provinsi Kalimantan Timur .
Pada kesempatan ini Kalimantan Timur diberikan bantuan 1 unit Mobil Laboratorium.
“Ini adalah salah satu cara pemerintah untuk merespon secara cepat terhadap masalah pencemaran limbah. Baik air, udara, maupun daratan,†jelasnya.
Selain Kaltim, masih ada Provinsi lain yang mendapatkan bantuan sejenis yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Banten.
Herman berharap masalah LH tidak hanya diurus orang LH sendiri. Namun juga dapat diurus penggiat lingkungan yang terus mengkritisi dan memantau berbagai habitat yang ada. (Roni S)