Yayasan BOS Lepasliarkan 6 Orangutan (Lagi), Gitaris Slank Ambil Bagian

0 80

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) kembali melepasliarkan 6 individu orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur (Kutim), Senin (27/8/2018).

Pelepasliaran orangutan ini bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.

6 individu orangutan yang dilepasliarkan adalah hasil proses rehabilitasi di Samboja Lestari. 4 orangutan akan diberangkatkan dari Samboja Lestari menuju Hutan Kehje Sewen dengan jarak tempuh 20 jam perjalanan, sedangkan 2 orangutan lainnya sudah menunggu di salah satu pulau yang tidak jauh dari Hutan Kehje Sewen untuk dilepasliarkan.

6 individu orangutan ini terdiri dari 4 jantan dan 2 betina, dengan usia mulai delapan tahun sampai tiga belas tahun. Pelepasliaran orangutan ini sengaja dicampur antara jantan dan betina dengan harapan agar mereka nantinya berpasangan untuk membentuk keluarga.

Mohammad  Ridwan Hafiedz atau yang biasa disapa Ridho, salah seorang musisi personil Band Slank ikut dalam rombongan pelepasan liar orangutan ini. Menurut Ridho, ini merupakan yang pertama kalinya ia terlibat langsung untuk melepasliarkan orangutan, dengan keterlibatannya ini diharapkan bisa mengedukasi Slanker-Slanker di Indonesia agar lebih peduli dan terus mengkampanyekan freedom orangutan.

“Ini pertama kali saya terlibat langsung dalam acara pelepasliar orangutan, setidaknya dengan keterlibatan saya ini bisa mengedukasi Slanker-Slanker di Indonesia, agar mereka peduli dengan orangutan,” ujar Gitaris Slank tersebut.

Direktur  konservasi PT RHOI Aldrianto Priadjati mengatakan, sejak tahun 2012 pihaknya telah melepasliarkan sebanyak 97 orangutan di kawasan hutan restorasi ekosistem Kehje Sewen, Kutai Timur. Menurutnya, saat ini hutan tersebut hanya bisa menampung sekitar 150 orangutan, sementara populasinya sudah mencapai 97 orangutan. Padahal masih ada ratusan orangutan di Samboja Lestari menanti dilepasliarkan.

“Hutan yang menjadi habitat orangutan tersebut  seluas 86.450 hektar, namun yang bisa digunakan untuk habitat orangutan hanya sekitar 22 ribu hektar atau hanya seperempatnya. Saat ini sudah 97 orangutan yang sudah dilepasliarkan, sementara hutan tersebut hanya menampung 150 orangutan,” ujarnya di Kantor BKSDA. (Gladis)

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!