- Penulis : Fitrotus Zakiyah
- Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
 IBU merupakan sosok penting dalam hidup kita. Ibu yang mengurus semua kebutuhan kita. Ibu yang memperjuangkan kita agar lahir ke dunia dengan sehat. Tetapi apakah kita mengetahui bahwa ibu sedang tidak baik-baik saja. Mungkin di depan kita ibu terlihat baik-baik saja demi melihat keluarganya bahagia. Seorang ibu selain memiliki kesehatan fisik yang baik, ibu juga dituntut untuk memiliki kesehatan mental yang optimal.
Perlu kita ketahui bahwa kesehatan mental sangatlah penting karena berpengaruh pada kejiwaan seseorang, terutama bagi seorang ibu. Bagi seorang perempuan yang sudah menikah mereka akan dihadapi dua pilihan, yaitu menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja. Tentu keduanya sama sulit untuk dilakukan.
Ibu rumah tangga adalah salah satu profesi mulia yang dimiliki oleh perempuan yang sudah berkeluarga. Menjadi ibu rumah tangga tentunya tidak mudah, namun seorang ibu rumah tangga sering kali dipandang sebelah mata, tetapi bagi sebagian orang menjadi ibu rumah tangga merupakan hal yang cukup membebani.
Pekerjaan domestik yang dilakukan ibu seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, mengurus anak, dan masih banyak lagi. Pekerjaan rumah tangga cukup menyita banyak waktu dan tenaga serta dilakukan di dalam rumah setiap hari. Pekerjaan rumah tangga itu sendiri merupakan pekerjaan yang monoton karena melakukan pekerjaan yang sama setiap hari dan sebagian besar dilakukan di dalam rumah.
Keadaan ini dapat memicu terjadinya situasi terisolasi pada ibu rumah tangga, belum lagi permasalahan rumah tangga yang cenderung akan mengarah kepada stres atau gangguan kesehatan mental.
Stres yang dialami oleh seorang ibu rumah tangga terutama yang terkait dengan pekerjaan rumah tangga dapat menyebabkan ibu rumah tangga tersebut merasa tidak nyaman dalam melakukan tugas rumah tangga serta dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, maupun perilaku sehari-hari ibu rumah tangga itu sendiri.
Terlebih lagi pada ibu bekerja. Alasan mengapa ibu memilih bekerja karena ibu ingin membantu pasangannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang belum tercukupi, atau ingin memiliki kesempatan karir yang lebih baik dibandingkan pasangannya.
Bagi seorang ibu yang mempunyai peran ganda dituntut untuk selalu sehat secara fisik, tidak hanya fisik tetapi juga mental. Sering kali ibu bekerja merasa sangat kelelahan. Pergi berangkat kerja pulang mengurus rumah, belum lagi tugas kerja yang harus diselesaikan di rumah.
Terkadang ada saja masalah yang dihadapi entah itu masalah internal atau di rumah, dan masalah eksternal atau di tempat kerja. Bagi ibu bekerja, adanya tanggung jawab ganda dalam keluarga maupun pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Kondisi ini kerap membuat ibu bekerja merasa kewalahan untuk memenuhi keduanya. Manajemen waktu yang kurang tepat dan rasa tidak mampu seorang ibu dalam menyelesaikan tekanan yang dialaminya inilah, yang dapat memicu munculnya gangguan kesehatan mental.
Meskipun terasa berbeda, tetapi ibu bekerja dan ibu rumah tangga sama-sama memiliki tanggung jawab besar pada keluarga sehingga rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Kesehatan mental seorang ibu dapat mempengaruhi kondisi keluarga dan pola asuh anak.
Maka dari itu ibu harus menjaga kesehatan mental dengan baik. Salah satunya yaitu dengan dukungan keluarga atau orang terdekat. Bisa dilakukan dengan cara sederhana yang bisa membuat ibu bahagia. Dengan membebastugaskan ibu dari pekerjaan rumahnya. Memberikan ibu waktu untuk beristirahat atau me time.
Gantilah posisi ibu sejenak untuk meringankan tugasnya. Bagi ibu bekerja luangkan waktu bersama keluarga. Seperti quality time di rumah, jalan-jalan bersama keluarga ke tempat yang ingin dikunjungi tanpa memikirkan pekerjaan dan menikmati momen bersama keluarga.
Dengan cara seperti ini maka pikiran ibu akan menjadi lebih tenang dan tentunya menjaga kesehatan mental ibu agar tetap stabil. (DETAKKaltim.Com)
Editor : Lukman
