Jembatan Tol Teluk Balikpapan 2 Pylon, Final

0 102

 DETAKKaltim.Com, PENAJAM : Yusran Aspar, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mengungkapkan merasa lega dengan kesepakatan desain jembatan menggunakan  dua pylon (tiang) yang diambil pada  pertemuan pembahasan pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, Jum’at (4/8/2017) malam di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.

Menurutnya, dengan desain dua Pylon tersebut, selain biaya menjadi lebih murah juga menjadikan tarif masuk menuju pelabuhan bisa ditekan.

Desain Jembatan Tol Teluk Balikpapan. (foto:hms)

“Keputusan untuk penentuan tarif dasar memang ditentukan oleh pusat. Tapi kita berharap semoga tarif yang ditentukan tidak melebihi yang kita harapkan, antara 200 Ribu bagi bagi kendaraan roda empat dan 15 Ribu bagi kendaraan roda dua. Kita juga masih menunggu kepastian Lalu lintas harian rata-rata (LHR) sehingga dapat diperkirakan tarif serendah mungkin,“ harapnya.

Yusran mengaku setuju dengan desain dua pylon mengingat biaya kontruksi dengan desain ini akan menjadi jauh lebih murah dan terjangkau. Pihaknya sejak awal memang menginginkan pembiayaan Tol Teluk Balikpapan dapat ditekan seminimal mungkin. Alasannya agar beban kepada pengguna jalan tol bisa murah, sebelumnya sempat diberitakan bahwa desain jembatan akan menggunakan empat pylon.

“Saat itu anggota Dewan bahkan sempat terkejut dengan estimasi tarif jembatan Tol Teluk Balikpapan yang dapat mencapai Rp350 Ribu dengan empat pylon. Mereka berpikir itu terlalu mahal dan tidak masuk akal. Mereka berharap kalau bisa semurah mungkin, jadi kami setuju dengan desain dua pylon,“ katanya.

Seperti diketahui, lanjut Yusran, sebelumnya dengan rencana menggunakan desain dua pylon, simulasi tarif masuk jembatan Tol teluk Balikpapan sebesar Rp250 Ribu untuk mobil dan Rp25 Ribu untuk roda dua atau motor. Sementara masa konsesi jembatan sendiri selama 40 tahun. Meski begitu, willingness to pay (WTP) atau keinginan dan kemampuan masyarakat untuk masuk tol cukup tinggi. Selain lebih murah dari transportasi laut yang ada, melalui jembatan akan menghemat waktu tempuh perjalanan.

“Yang jelas nilai positif pembangunan jembatan tol teluk Balikpapan ini sangat tinggi bagi kesejahteraan masyarakat baik PPU, Balikpapan maupun Kalimantan pada umumnya. Kami berharap pelaksanaan grounbreaking jembatan tol teluk Balikpapan ini tetap sesuai rencana awal yaitu di tahun 2017 ini,“ harapnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak (AFI) mengatakan bahwa LHR bukan lagi masalah yang besar. Sebab sudah banyak contoh pembangunan insfrastruktur di negara lain tak lagi memikirkan LHR. Misalnya Tiongkok saat membangun Tol dan Bandara tidak ambil pusing tentang kajian LHR.

“Yang penting tercipta dulu insfrastrukturnya. Saya yakin jembatan ini akan laku karena masyarakat PPU, Paser bahkan hingga Kalsel akan berbondong-bondong ke sini karena aksesnya sudah mudah,“ sebut Awang Faroek.

Dalam rapat tersebut, Awang juga menegaskan Jembatan Tol Balikpapan-PPU tetap menggunakan 2 pylon  sesuai desain awal. Penggunaan 2 pylon pada jembatan dengan panjang 5,4 kilometer ini akan memangkas biaya konstruksi yang semula menelan biaya Rp9,4 Triliun jika menggunakan 4 pylon.

“Kami tetap minta dua pylon dan anggarannya berkurang menjadi Rp8,4 Triliun. Hasil kajian konsultan itu memungkinkan. Jadi saya rasa tidak akan ada masalah lagi dan rencana ini sudah final,” tegasnya.

Awang juga menegaskan desain 2 pylon tidak akan mengganggu alur kapal ke Pelabuhan Semayang maupun Pelabuhan Kariangau. Hal ini juga seperti diungkapkan  Team Leader Basic Desain Jembatan Tol Balikpapan dari PT LAPI Ganeshatama ITB,  bahwa desain 2 pylon masih sangat memungkinkan untuk dilintasi oleh kapal yang menuju Semayang dan Kariangau.

Baca juga : Wabup PPU Sambut Adipura, Akui Hasil Kerja Pasukan Kuning dan Hijau

Dia memperkirakan, jika jembatan menggunakan desain 2 pylon anggaran yang digunakan sebesar Rp8,4 Triliun. Biaya tersebut lebih murah jika menggunakan kontruksi 4 pylon yang mencapai Rp9,4 Triliun lebih.

“Oleh karena itu kami tetap minta dua pylon dan sesuai kajian dari konsultan memang telah meyakinkan. Jadi saya rasa tidak akan ada masalah lagi dan ini sudah final. Presidenpun sejak awal telah mendukung progres pembangunan jembatan ini. Oleh karena itu, jika menemui persoalan di lapangan minta segera laporkan kepadanya. Semoga November sudah bisa groundbreaking,” kata Awang. (Humas6/LVL)

(Visited 46 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!