DETAKKaltim.Com, PPU : Konsep full day school (sehari penuh) program Kemendikbud tahun 2016, bukan berarti peserta didik belajar seharian, namun konsep ini menitikberatkan pendidikan karakter, kepribadian dan pengembangan prestasi melalui kegiatan ekstra kurikuler.
Demikian disampaikan Marjani, Kadisdikpora Penajam Paser Utara (PPU) Kaltim kepada Wartawan DETAKKaltim.Com di ruangannya, Selasa (3/1/2017).
“Tapi secara teknisnya belum ada petunjuknya. Misalnya 45 menit per satu jam pelajaran jadi 30 menit,†sebutnya.
Karena Kemendikbud sebelumnya, jelas Marjani lebih jauh, mengeluarkan peraturan tentang pendidikan budi pekerti, dalam penerapannya adalah gerakan literasi sekolah. Dalam juknisnya dilaksanakan pagi selama 15 menit, sebelum mata pelajaran dimulai diwajibkan membaca buku-buku dalam literatur (acuannya) tidak boleh membaca buku pelajaran sekolah.
“Gerakan ini bertujuan menumbuh kembangka budi pekerti dan kegemaran membaca agar peserta didik memperoleh tambahan pengetahuan secara baik,†sebut Marjani
Ia menambahkan, untuk program full day school khususnya di Penajam Paser Utara Disdikpora akan melakukan pendataan. Menurutnya, tidak semua sekolah bisa menerapkan konsep full day school, karena tidak semua sekolah memiliki sarana external seperti tersedianya sarana tranportasi misalnya taksi. Sebab anak-anak sekolah sampai sore.
Selain itu, lanjutnya, sekolah harus mempunyai fasilitas internal seperi kantin sekolah, WC, air harus lengkap. Terutama pada sekolah yang jauh dari fasilitas umum.
“Jadi tidak semua sekolah bisa ikut dalam program ini,†imbuhnya.
Yang lebih penting lagi, kata Marjani, pengawasanya harus extra ketat. Jangan sampai ada keluhan dari para orang tua atau wali murid. Selain itu, guru-guru harus kreatif yang membuat murid mempunyai karakteristik sehingga  peserta didik berprestasi,  agar pelaksanaan konsep ini berjalan sesuai yang diharapkan.
“Untuk sementara program ini difokuskan pada sekolah yang favorit, kalau sudah siap baru diterapkan,†tandasnya. (Amran)
