DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Mulawarman (Unmul) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim, dalam rangka  pengelolaan penguatan fungsi kawasan pelestarian alam, dan konservasi sumber daya hayati Bukit Soeharto yang berlangsung di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (28/9/2016).
Kawasan Bukit Suharto yang dikenal sebagai “Hutan Alumni†bagi para mahasiswa Fahutan Unmul tersebut, memiliki luas kurang lebih 2.000 hektar (ha), merupakan hutan yang masih tersisa di antara dua kota yakni Balikpapan dan Samarinda, sehingga  terletak pada posisi yang strategis.
Kawasan ini diharapkan menjadi model pengelolaan hutan, yang dikembangkan untuk tujuan jasa lingkungan dan ekowisata, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, percontohan desa mandiri energi, dan penguatan kawasan pelestarian sumber daya alam serta hayati.
Serta membangun hubungan yang harmonis, dengan mengedepankan resolusi konkrit, yang berkeadilan dan bermanfaat, bagi masyarakat di sekitarnya.
Menanggapi kerja sama ini, Kepala Dinas Kehutanan Kaltim, Wahyu Widhi Heranata,  menyambut baik seraya  menyatakan jika Pemerintah Provinsi Kaltim membutuhkan IKA Fahutan Unmul dalam rangka  memetakan potensi – potensi biomassa di daerah Kaltim.
“Karena jika Dinas Kehutanan melakukan sendiri maka kami tidak mampu, sehingga Pemerintah Provinsi Kaltim harus bermitra dengan teman-teman IKA Fahutan Unmul, untuk memetakan potensi – potensi biomassa tersebut,†ungkap Widhi kepada Wartawan DETAKKaltim.Com.
Salah satu potensi tersebut adalah Bukit Suharto. Selain itu Widhi menyatakan, jika Kaltim meski sudah berpisah dengan Kaltara masih memiliki hutan kurang lebih 7 juta ha, dan ini merupakan potensi biomassa yang cukup besar yang dapat dipetakan.
“Dengan kerja sama ini merupakan langkah awal yang nyata,  untuk pengembangan kerja sama yang lebih lanjut. Yang diawali dengan kerja sama pengelolaan Bukti Suharto yang akan menjadi percontohan bagaiman pengelolaan hutan yang baik, dengan  Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim sebagai pendamping, “ pungkas Widhi. (*MY)
