Cegah Terorisme, Direktur Pencegahan BNPT Dialog Takmir Masjid

0 77

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Timur, bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan dialog interaktif dengan menggandeng kurang lebih 100 takmir masjid  yang ada di Samarinda.

Kegiatan dengan tajuk “Jaga masjid kita dari pengaruh radikal dan terorisme“ digelar di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (20/5/2017).

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk dialog ini langsung menghadirkan Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Hamli, M.E. Mantan anggota jaringan terorisme, Kurnia Widodo. Wakil Ketua MUI Kalimantan Timur, KH Sayid Alwy AS, dan Rektor IAIN Kalimantan Timur, HM Ilyasin.

Brigjen Pol Hamli dalam dialog tersebut mengatakan, agenda ini adalah bentuk pencegahan atas tindakkan para terorisme yang belakangan ini memasuki masjid. Terutama di Samarinda yang baru saja dalam beberapa bulan ini mendapatkan beberapa teror bom.

“Masjid-masjid di Samarinda seharusnya lebih waspada, dari pengalaman kemarin penyerangan di gereja salah satu bisnya berada di Masjid Samarinda. Maka kami dari BNPT mengumpulkan para takmir masjid supaya mereka mengetahui seperti apa ciri-cirinya mereka ketika ada penyusup, ketika ada paham yang mau dimasukkan ke masjid-masjid, terutama yang ada di Samarinda,“ ucap Helmi.

Mantan anggota jaringan terorisme, Kurnia Widodo yang memaparkan juga begitu pentingnya dalam menjaga masjid. Hal itu lantaran ia belajar dari pengalaman yang pernah ia ikuti di masa dulu.

“Gerakan dan kegiatan terorisme itu bisa melakukan rekrutmen selain di media sosial juga  di masjid-masjid, itu yang kita khawatirkan dan itu sudah terbukti termasuk juga dari bagian pengalaman saya yang  dulu. Membuat bom, percobaan tanpa diketahui, memperluas jama’ah/rekrutmen dan termasuk juga kegiatan tadrif asqari, artinya latihan semi militer juga dilakukan di masjid,“ ungkap Kurnia.

Kurnia menghimbau, agar para pelaku radikal dan terorisme segera bertobat dan berdamai. Karena ia menilai langkah para teror ini sudah jelas salah di mata agama Islam yang memiliki sifat cinta damai.

“Untuk para pelaku teror sebenarnya jelas apa yang mereka lakukan itu sangat mengotori, alangkah baiknya mereka  harus kembalilah kepada Islam yang damai. Karena kita tahu perjuangan Islam di Indonesia,  Islam bisa menyebar dan bisa meluas di Indonesia bukan oleh jalan kekerasan, tapi perdamaian, yang sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia  sendiri yang hanya bisa menerima  dengan cara yang damai,“ jelas Kurnia. (MS77).

 

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!