Bus Karyawan Ugal-Ugalan Hingga Biang Macet, DPRD Kutim Gelar Hearing

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim banyak mendapat keluhan soal Bus antar jemput karyawan yang justru jadi biang kemacetan

Alhasil, perusahaan diminta untuk menyiapkan lokasi penjemputan khusus yang terpusat. Hal ini salah satu hasil kesepakatan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digagas DPRD Kutim.

Dalam RDP turut hadir PT KPC beserta kontraktor perusahaan. Ditambah juga dari pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim turut hadir. Kebanyakan karyawan Perusahaan Tambang Batubara itu banyak bermukim di Sangatta Utara. Bus pengangkut karyawanpun kadang masuk hingga ke tengah kota, menjemput atau mengantar pulang karyawan.

Satu sisi, ini wujud kepedulian perusahaan terhadap karyawannya. Namun juga menghadirkan kemacetan dan mulai dikeluhkan pengguna jalan.

DPRD Kutim mendapat masukan dari masyarakat terkait hal ini, sehingga mencoba cari jalan keluar dengan melakukan pembahasan bersama, Kamis (3/6/2021) siang.

Hasilnya, pekan depan DPRD, PT KPC, dan Dishub serta Dinas Pekerjaan Umum akan membentuk tim.

“Tim ini akan meninjau lokasi jalur Bus melintas. Kemudian menetapkan titik untuk membangun halte,” ucap Arfan, Wakil Ketua 2 DPRD Kutim usai memimpin RDP.

Baca juga :

• Bupati Kutim Genjot Sektor Pariwisata Dukung Pemulihan Ekonomi
• Warga Jakarta Ditemukan Meninggal di Guest House 89 Samarinda
• Covid-19, Inovasi Terbaru Tes Antigen Hadir di Indonesia
• Haeruddin Terima Dihukum Penjara 7 Tahun Denda Rp1 Milyar

Sebenarnya sudah ada halte yang telah dibangun Pemkab Kutim. Namun, halte tersebut masih belum memenuhi standar. Jika difungsikanpun tetap akan membuat kemacetan, karena tidak ada akses khusus pemberhentian.

“Oleh karena itu harus ada jalur pemberhentian. Agar Bus tidak memakan badan jalan ketika berhenti,” katanya kepada Awak Media DETAKKaltim.Com.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar PT KPC juga melakukan pengawasan. Sebab ada pula laporan dari masyarakat Sopir Bus yang membawa kendaraan secara ugal-ugalan, tentu hal ini juga meresahkan dan mengancam keselamatan warga.

“Untuk ini tadi PT KPC siap melakukan pengawasan internal. Serta siap memberi sanksi tegas terkait hal itu.” tutupnya. (DK.Com/adv.)

Penulis : RH

Editor  : Lukman