Budaya Sadar Bencana Kemasan BNPB, Ribuan Warga Garut Larut

0 39

DETAKKaltim.Com, GARUT : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajar digelar di SDN Giriawas 03, Kampung Babakan Jolok, Desa Giriawas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/5/2017).

Menurut Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, materi yang diberikan antara lain yang berkaitan dengan potensi bencana di daerah Garut dalam bentuk film animasi, dan dongeng yang mudah diterima, diingat dan membuat anak-anak tertarik.

Pada malam harinya BNPB menggelar kesenian tradisional Wayang Golek, dengan Dalang Opik Sunandar Sunarya Giriharja 3 di Alun-Alun Bayongbong, Garut. Sosialisasi budaya sadar bencana diselipkan dalam cerita wayang golek. Ribuan masyarakat Garut hadir dan larut dalam sosialisasi ini. Kesenian tradisional merupakan media yang efektif dalam sosialisasi masyarakat di pedesaan. Masyarakat mudah menerima pesan kebencanaan.

Bupati Garut, Rudi Gunawan dalam sambutan mengatakan, Pemda dan masyarakat Garut menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan BNPB.

“Saat banjir bandang Garut pada 30/9/2016 yang menyebabkan 36 orang meninggal, 17 orang hilang dan ribuan rumah rusak telah menyadarkan kita pentingnya mitigasi bencana. Masyarakat harus terus diberi sosialisasi bencana,” ujar Rudi Gunawan.

Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas mengatakan, Garut merupakan daerah yang memiliki potensi bencana lengkap. Mulai dari bencana banjir, longsor, gunung api, gempa bumi, kebakaran hutan dan sebagainya.

“Maka dari itu kita harus meningkatkan kesiapsiagaan dan menumbuhkan kesadaran bencana. Melalui kesenian tradisional, dengan mudah masyarakat mendapatkan hiburan sekaligus edukasi bencana,” ucap Sutopo dalam sambutannya.

Pendekatan seni dan kearifan lokal untuk meningkatkan budaya sadar bencana, disesuaikan dengan kesenian daerahnya masing-masing dan sekaligus menggerakan ekonomi lokal seperti halnya pedagang.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin BNPB setiap tahunnya. Tahun ini kami akan menyelenggarakan di empat tempat. Pertama di Garut ini, kemudian Blora, Purworejo dan Trenggalek,” katanya.

Diharapkan dengan sosialisasi ini budaya sadar bencana meningkat di masyarakat, sebut Sutopo lebih lanjut.

“Kita masih sering mengabaikan aspek risiko bencana dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya. (LVL)

 

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!