Sekretaris dan 2 Kader Utama Partai Nasdem Kubar Mundur

Serahkan Atribut dan Pakaian ke Sekretariat

0 806

DETAKKaltim.Com, KUTAI BARAT:  Sekretaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Kutai Barat Elvin Eriadam, resmi mengundurkan diri dari partai politik pimpinan Surya Paloh tersebut. Tidak hanya menyampaikan surat pengunduruan diri, iapun mengembalikan beberapa atribut berkaitan dengan partai itu ke Sekretariat Partai Nasdem Kubar.

Surat tersebut ia tulis dengan tangan sendiri, sebagai ungkapan ketegasan bahwa tindakannya berdasarkan keinginan pribadi.

“Ini kehendak sendiri, tanpa ada tekanan dan paksaan dari siapapun juga,” ujarnya saat menyerahkan surat pengunduran diri, Kamis (29/8/2024) pagi.

Ia tidak lupa berterimakasih atas dukungan dan kepercayaan dari DPP Partai Nasdem kepadanya, sebagai Sekretaris DPD Partai Nasdem sejak tahun 2016 hingga hari ini. Untuk bekerja sama dan berpartisipasi membesarkan Partai Nasdem di Kubar.

Soal tulisan tangannya dalam surat, dianalogikan sebagai cerminan berpolitik.

“Ada miringnya, ada turun naiknya, inilah konsekuensi dan kehidupan berpartai politik bahwa kita selalu ada kelemahan, ada kesalahan, ada semangat dalam perjuangan ini. Bisa saja saya ketik, tapi saya tulis tangan,” katanya.

Tidak sendiri, tindakan Elvin Eriadam diikuti rekannya sesama pengurus Partai Nasdem Kubar. Hermonius yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Kubar, juga melakukan hal yang sama.

“Saya mengundurkan diri bukan ikut-ikutan Pak Sekretaris. Tidak juga karena diajak, tapi kemauan saya sendiri. Saya juga menyerahkan surat pengunduran diri dengan ditulis tangan, KTA dan pakaian,” ungkap Hermonius.

Ia dan Elvin Ediadam membuka kemeja bercorak dan berlogo Partai Nasdem, yang dikenakan untuk diserahkan partai.

Langkah keduanya juga diikuti Ronis. Pria ini, adalah penyumbang suara terbesar ketiga dari 25 calon anggota legislatif dari Partai Nasdem di Kubar. Di Daerah Pemilihan Kutai Barat 1, ia meraih 1.117 suara. Partai Nasdem meraih 5.685 suara atau 5,6 persen dari total 100.295 suara di tiga daerah pemilihan.

Dua orang di atasnya, beruntung terpilih dan telah dilantik sebagai Anggota DPRD Kubar periode 2024-2029. Yakni Agus Sopian dengan perolehan 1.263 suara di Dapil Kutai Barat 1, dan Suharna yang meraih 1.443 suara di Dapil Kutai Barat 2.

“Mulai detik ini, saya menyatakan mengundurkan diri dari kader Partai Nasdem. Sekalipun hari ini belum saya buat, tapi surat akan menyusul. Ini keinginan sendiri, saya lakukan tanpa paksaan dari siapapun,” tegas Ronis.

Baca Juga:

Meski telah memberitahukan niat dan waktu penyerahan tersebut kepada DPD Partai Nasdem Kubar, tidak ada pengurus inti yang hadir. Hanya Marcellinus Muklis sebagai Admin Sekretariat, yang menerima kedatangan tiga kader tersebut. Sementara ketua dan bendahara tidak hadir.

Muklis sendiri mengakui jika Agus Sopian selaku Ketua DPD Partai Nasdem Kubar, mengetahui rencana kedatangan kader yang akan mengundurkan diri.

“Kalau beliau tidak hadir, saya juga tidak tahu,” katanya.

Kepada media ini, Elvin Eriadam mengaku alasan mundur itu muncul dari sikap Parpol sendiri. Terutama soal rekomdasi DPP Partai Nasdem, untuk pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat di Pilkada tahun 2024 ini.

Rekomendasi yang diberikan kepada pasangan Sahadi dan Alexander Edmond (Diamond) pada 11 Juni 2024 lalu di Jakarta, tiba-tiba berubah pada hari terakhir.

“Saya diberitahu rekomendasi telah berubah ke Fena (Frederick Edwin dan Nanang Adriani), pada Selasa pagi. Saat kita siap-siap mendampingi pasangan Diamond, untuk mendaftar ke KPU Kubar,” ungkapnya.

Iapun menegaskan, menolak menandatangani berkas dokumen model B1KWK dari DPP Partai Nasdem kepada pasangan Fena.

“Bagaimana kita meyakinkan rakyat untuk memilih partai ini, jika tidak konsisten. Kalau diberitahu jauh hari sebelumnya, mungkin lain cerita. Waktu masuk partai ini dengan baik, saya keluar juga dengan baik-baik,” ujarnya.

Agus Sopian melalui sambungan telepon menanggapi sikap penolakan Elvin Eriadam, untuk menjalankan perintah partai. Ia menegaskan konsekuensi atas sikap atau tindakan kader partai, yang melawan arah atau menyalahi aturan partai.

“Karena memang kalau kita menyalahi aturan partai, berarti kita siap terima konsekuensinya. Nah, maka sebab itu, saya selalu berbicara dengan teman-teman yang namanya kita garis partai kita harus ikut garis partai. Apapun kondisinya, apapun resikonya, yang namanya partai ya kita ikuti.” tegasnya. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lee

Editor: Lukman

(Visited 290 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!