Rekomendasi DPP Berubah, Sekretaris Nasdem Kubar Tolak Tandatangani B1KWK

Elvin Siap Terima Sanksi dari Partai

0 2,577

DETAKKaltim.Com, KUTAI BARAT: Elvin Eriadam menolak menandatangani dokumen model B Persetujuan Parpol KWK (B1KWK), yang diterbitkan DPP Partai Nasdem. Alasannya, isi dokumen tersebut tidak seperti Rekomendasi DPP Partai Nasdem sebelumnya yang diberikan kepada pasangan Sahadi dan Alexander Edmond.

“Saya tidak akan menandatangani B1KWK itu. Soalnya tidak sesuai dan tiba-tiba saja saya dikabari,” katanya saat mengantar pasangan Sahadi dan Alexander Edmond di Sekretariat KPU Kabupaten Kutai Barat, Selasa (27/8/2024).

Pria akrab disapa Adam ini menjelaskan, ia baru saja menerima informasi terkait rekomendasi yang berubah pada pagi tadi. Perubahan itu tidak ada koordinasi sedikitpun dengan pihak DPD Partai Nasdem Kubar.

“Kalau saja beberapa minggu, atau beberapa hari sebelumnya diberitahu, mungkin tidak seperti ini,” ujarnya.

Adam menyebut, B1KWK tersebut untuk pasangan Frederick Edwin dan Nanang Adriani yang disebut Fena. Sementara, rekomendasi DPP Partai Nasdem telah diterima oleh pasangan Sahadi dan Alexander Edmond yang disebut Diamond, dua bulan lalu. Tepatnya, Selasa, 11 Juni 2024. Surat Rekomendasi diberikan langsung Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Nasdem Willy Aditya. di Nasdem Tower, Jakarta Pusat.

Tidak hanya mendampingi saat Diamond menerima rekomendasi tersebut, ia mengaku turut berjuang agar rekomendasi Partai Nasdem didapatkan Diamond.

“Kita sudah berjuang juga membangun partai ini di Kubar sejak awal, tahun 2016. Pemilu legislatif 2019 mendapat dua kursi dan 2024 juga dua kursi. Jadi tidak mudah berjuang membesarkan partai ini. Kalau seperti ini terjadi (perubahan rekomendasi mendadak), bagaimana kita menjelaskan kepada konstituen atau masyarakat?” imbuhnya.

Jika ada sanksi dari partainya, Adam mengaku siap menerima sebagai konsekuensi sikapnya.

“Kalau dikeluarkan dari partai, saya siap,” tegas Adam.

Harapan Adam, pemimpin yang akan datang adalah pemimpin yang mengerti betul tata kelola pemerintahan atau birokrasi. Agar Kubar laju pembangunan pesat dan lompatan pemerataan infrastruktur di daerah-daerah yang lebih dan sangat membutuhkan.

Terutama akses jalan, Kesehatan, dan pendidikan, serta membuka lapangan pekerjaan di semua daerah hingga kampung-kampung yang ada di Kubar ini. Supaya pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin meningkat, terutama Sektor Pertanian dan UKM.

Saat dikonfirmasi media, Rintar Pasaribu selaku Ketua KPU Kubar, menyatakan B1KWK harus ditandatangani.

“Berkaitan masalah hukum, sesuatu surat menyurat, apabila tidak ditandatangani keabsahannya seperti apa?. Jadi kewajiban partai pengusung, wajib menandatangani surat dukungan B1KWK tadi,” ujarnya.

Baca Juga:

Dikonfirmasi terpisah, Agus Sophian sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Kubar mengakui rekomendasi dari DPP Partai Nasdem telah berubah. Sama seperti Adam, iapun baru menerima informasi tersebut Selasa, 27 Agustus 2024, pagi tadi.

“Jadi B1KWK itu kan langsung diserahkan DPP ke kandidatnya. Jadi, tadi pagi sudah diserahkan ke mereka,” katanya melalui sambungan telepon.

Ia mengaku tidak ikut melakukan lobi-lobi ke pihak DPP. Selama ini, para kandidat yang mengurus rekomendasi ke DPP.

“Kami ini kan kalau di tingkat Kabupaten, ya kami tidak ada akses ke sana. Karena yang ngurus selama ini kan dari kandidat masing-masing. Ya seperti itu. Jadi otomatis mereka yang berkomunikasi langsung. Kami ini tahu beres saja. Jadi kemana arahnya. Misalnya ke Fena ya kan ikut ke Fena. Kalau ke Sahadi ya kami ikut ke pak Sahadi,” katanya.

Terkait kehadiran Elvin Eriadam saat pendaftaran pasangan Diamond, Agus Sophian tidak ingin berkomentar banyak.

“Ya mungkin dia ikut ke sana, tapi itu kan pribadi dia. Kalau institusi partai ya kita tidak kesana. Karena memang arahannya beda, arahannya itu ke Fena. Tapi kalau secara pribadi dia, ya mungkin boleh-boleh saja dia ikut kesana, tapi pribadi dia,” ujarnya.

Pria biasa disapa Kincan ini menegaskan konsekuensi atas sikap atau tindakan kader partai.

“Kita ini namanya garis partai, ya kita nggak berani juga, gak bisa juga menyalahi aturan partai. Karena memang kalau kita menyalahi aturan partai, berarti kita siap terima konsekuensinya. Nah, maka sebab itu, saya selalu berbicara dengan teman-teman yang namanya kita garis partai kita harus ikut garis partai. Apapun kondisinya, apapun resikonya, yang namanya partai ya kita ikuti.” tegasnya menandaskan. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lee

Editor: Lukman

(Visited 1,128 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!