Kendala Indonesia Kembali Swasembada Pangan
       *** Prediksi 12 Tahun Lagi Akan Kehilangan 14 Juta KK Petani
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Melihat kondisi pertanian saat ini maka swasembada pangan yang pernah dienyam Indonesia tahun 1986, akan sulit untuk kembali diciptakan, dengan berbagai kendala yang dihadapi oleh KTNA (Kontak Tani dan Nelayan Andalan ).
Kenyataan ini diakui oleh Winarno Tohir Ketua Umum KTNA,  pasca membuka  acara Rembuq Utama Kelompok KTNA Nasional 2016,  yang berlangsung di Samarinda Convention Hall Jum’at (24/9/2016).
“Sejak zaman Sukarno kita sudah impor pangan, tapi pada tahun 1986 kita berhasil swasembada pangan. Bahkan bisa membantu negara lain, namun semenjak tahun tersebut makin ke depan produksi tani kita makin menurun,“ terang Winarno.
Winarno juga menjelaskan, hal ini terjadi karena adanya 3 hal yang tidak bisa dilakukan oleh KTNA, yakni  alih fungsi lahan karena menjadi kewenangan pemerintah, begitu pula halnya dengan Tata Ruang Wilayah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah serta berkurangnya jumlah petani.
“Jumlah petani di tahun 2003 hingga 2013  berkurang hingga 5 juta petani dalam 10 tahun,  dengan data sekarang, 62 % daripadanya berada pada usia di atas 64 tahun. Usia 35-45 tahun sebanyak 28% dan sisanya pemuda, sehingga diprediksi 12 tahun lagi kita akan kehilangan petani sebanyak 14 juta KK, jika tidak dipersiapkan generasi penerus,“ jelas Winarno.
Berita terkait :Â Pemerintah Impor Pangan Matikan Petani, Sesepuh KTNA Kecewa
Oleh karena itulah untuk mengatasi tersebut, di tengah makin bertambahnya jumlah penduduk, maka alih fungsi lahan sebanyak 100 ribu ha/tahun  yang telah terjadi disarankan oleh Winarno jangan terulang  lagi dan harus distop.
Sebagai acara berskala nasional maka acara Rembuq KTNA ini dihadiri oleh peserta KTNA dari seluruh Indonesia, termasuk 10 kabupaten kota di Kaltim, dan akan berlangsung dari tanggal 23 September 2016 – 26 September 2016, dengan mengusung tema “Mantapkan Stabilitas Pangan Nasionalâ€. (My)