Ibu Guru Tewas Dibegal, Warga Anggap Samarinda Kota Tidak Aman

0 119

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Maraknya aksi begal di Samarinda Kalimantan Timur membuat resah masyarakat. Untuk meluapkan keresahannya, puluhan warga menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Polresta Samarinda, Jum’at (2/9/2016).

Aksi ini merupakan buntut dari tewasnya seorang guru yang dijambret saat mengendarai motornya di flyover Jln AW Syahrani Samarinda hari ini, Jum’at (2/9/2016) pagi.

Dengan membawa sejumlah spanduk dan foto korban dan keluarganya, puluhan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Samarinda menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Polresta Samarinda Jln Slamet Riyadi.

Aksi yang dilakukan warga ini sebagai bentuk protes terhadap pihak Kepolisian dan Pemerintah Kota Samarinda, karena dinilai tidak mampu menjaga keamanan dan ketertiban Kota Samarinda dari aksi kejahatan para begal, yang selama ini meresahkan warga. Pasalnya beberapa bulan terkahir Samarinda kerap diteror ancaman kriminalitas.

Bahkan kasus terbaru terjadi hari ini menyebabkan Rika Novita harus meregang nyawa akibat dijambret.

Massa aksi menilai bahwa Samarinda saat ini menjadi kota tidak aman, dan berdasarkan hasil rilis Indonesia Research Center (IRC) Kota Samarinda menempati urutan kedua setelah Medan sebagai kota tidak aman.

“Kami menuntut kepada aparat keamanan agar menindak tegas pelaku penjambretan yang meresahkan warga, kami melihat Samarinda adalah kota yang tidak aman. Bahkan dari rilis media nasional Samarinda menjadi kota kedua tidak aman,” ujar Ari Bagus salah seorang demonstran.

Berita terkait : Korban Pertama di Flyover, Guru Berprestasi Tewas Dijambret

Merekapun meminta kepada aparat Kepolisian agar menindak tegas pelaku pembegalan yang selama ini meresahkan warga, di samping itu massa juga meminta kepada Kepolisian agar terus melakukan patroli rutin di tempat yang rawan akan aksi pembegalan agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat pembegalan.

“Kami tidak menginginkan ada korban berjatuhan lagi, petugas seharusnya melakukan patroli rutin di tempat yang rawan aksi kriminalitas. Cukuplah hari ini menjadi terakhir korban pembegalan,” tegasnya. (Gladis)

 

 

(Visited 9 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!