Andalkan Doa, Triyono Mampu Bertahan di Laut 3 Hari Tanpa Makan Minum

0 182

DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Mampu bertahan 3 hari terapung-apung di Laut tanpa makan tanpa minum, Triyono (26), Anak Buah Kapal (ABK) Penangkap Cumi dari daerah Jakarta Utara yang berlayar tujuan Banjarmasin mengaku hanya mengandalkan doa sehingga mampu bertahan.

“Sering berdoa aja. Nggak minum sama sekali, nggak makan sama sekali,” kata Triyono yang hanya bisa dihubungi melalui telepon seluler seorang warga yang berasal dari daerah asalnya, saat ditanya bagaimana bisa bertahan.

Awak Media DETAKKaltim.Com yang mencoba menemui di tempat seorang warga di Balikpapan, terpaksa harus menelan pil pahit lantaran Triyono sudah tidak berada di alamat tersebut. Beruntung masih bisa dihubungi melalui telepon seluler, sebelum meninggalkan Balikpapan.

4 hari setelah diselamatkan MV Royalti saat mengapung di Laut, Triyono ternyata sudah bersiap-siap untuk pulang ke kampung halamannya, melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan, Minggu (8/8/2021).

Melalui sambungan telepon, Triyono menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan beberapa awak media, termasuk DETAKKaltim.Com.

Seperti yang disampaikannya kepada Tim SAR yang mengevakuasinya dari MV Royalti, Triyono mengaku nekat terjun dari Kapal karena tidak tahan diomeli sesama ABK. Ia yang baru bekerja di Kapal itu selama 1 bulan 1 minggu mengaku mengalami banyak tekanan, sehingga tidak betah.

Namun ia menjelaskan, saat nekat terjun ke Laut itu dilakukan pagi hari. Tidak ada yang melihat, hanya mengandalkan Pelampung dan Ban. Meski diakuinya sempat ada rasa takut, namun sudah terlanjur nyebur. Dan ia berpikir bisa sandar ke darat, meski saat itu berada di tengah Laut.

“Rasa khawatir pasti ada,” jelasnya.

BERITA TERKAIT :

Sejak kejadian itu, Triyono mengaku tidak pernah dihubungi pihak perusahaan Kapal yang mempekerjakannya. Namun saat ditanya nama perusahaannya, ia mengaku tidak tahu karena masuk bekerja di situ melalui calo.

Disinggung apakah ada keinginan untuk menemui pihak perusahaan yang mempekerjakannya, Triyono mengatakan tidak akan menemui. Ia hanya berharap, masyarakat tidak bekerja sebagai Nelayan seperti dirinya.

“Resikonya sangat berat,” kata Triyono di ujung pembicaraan.

Triyono yang beralamat di Jalan Flamboyan RT 03/RW 01, Desa Wonokromo, Kecamatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, mengaku kondisinya saat ini, saat ingin pulang dalam keadaan baik. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : Roni S

Editor   : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!