Indeks Kebahagiaan Penduduk Kaltim Turun 0,08 Poin

Penduduk Maluku Utara Puncaki Indeks Kebahagiaan

0 208

DETAKKaltim.Com, JAKARTA : Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono merilis Indeks Kebahagiaan di Indonesia tahun 2021, Senin (27/12/2021).

Dikutip dari laman BPS, dalam pengantarnya, Margo Yuwono mengatakan pembangunan secara umum telah diukur secara makro dengan ukuran-ukuran objektif. Namun, ukuran tersebut belum cukup, karena masih perlu ukuran subjektivitas dari apa yang dirasakan oleh masyarakat terhadap hasil pembangunan.

Sementara hingga saat ini ukuran subjektif belum menjadi konsensus, sebagai ukuran hasil pembangunan berdampingan dengan ukuran objektif lainnya.

Pada publikasi ini, Indeks Kebahagiaan sebagai ukuran pembangunan yang bersifat subjektif ditawarkan untuk melihat persepsi masyarakat, tentang apa yang dirasakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

BPS telah melaksanakan kajian tentang tingkat kebahagiaan beberapa kali, yaitu uji coba tahun 2012 dan 2013, kemudian Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) sebanyak 3 kali, tahun 2014, 2017, dan 2021.

“Pendekatan yang digunakan adalah kepuasan hidup, afeksi, dan eudaimonia (makna hidup),” kata Margo Yuwono.

Dari data yang dipaparkan diketahui, Tingkat Kebahagiaan Penduduk Indonesia tahun 2021 meningkat sebesar 0,80 poin dibanding tahun 2017.

Peningkatan Indeks Kebahagiaan juga terjadi pada sebagian besar Provinsi di Indonesia. Tiga Provinsi dengan peningkatan terbesar dibanding Provinsi lain adalah Jambi, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Utara, masing-masing sebesar 4,72 poin, 3,44 poin dan 3,00 poin.

Baca Juga :

Menurut Margo, Indeks Kebahagiaan 2021 diukur dengan metode baru, yaitu kontribusi 2017 menjadi tahun dasar ukuran kebahagiaan. Hal itu karena adanya perkembangan kerangka kerja Indeks Kebahagiaan dari satu dimensi pada 2014, menjadi tiga dimensi pada 2017 dan 2021.

Dua penambahan dimensi yang baru meliputi dimensi perasaan dan dimensi makna hidup pada ukuran Indeks Kebahagiaan. Peningkatan Indeks Kebahagiaan juga terjadi pada sebagian besar Provinsi di Indonesia.

10 Provinsi paling bahagia di Indonesia yaitu :

  1. Maluku Utara 76,34
  2. Kalimantan Utara 76,33
  3. Maluku 76,28
  4. Jambi 75,17
  5. Sulawesi Utara 74,96
  6. Kepulauan Riau 74,78
  7. Gorontalo 74,77
  8. Papua Barat 74,52
  9. Sulawesi Tengah 74,46
  10. Sulawesi Tenggara 73,98.

Sementara itu, Banten menjadi Provinsi dengan skor Indeks Kebahagiaan terendah, yaitu 68,08. Sedangkan DKI Jakarta, menempati peringkat 8 terbawah dengan skor 70,58.

Berikut rincian skor di Provinsi lainnya:

  1. Kalimantan Timur 73,49
  2. Kalimantan Selatan 73,48
  3. Sulawesi Barat 73,46
  4. Kepulauan Bangka Belitung 73,25
  5. Kalimantan Tengah 73,13
  6. Sulawesi Selatan 73,07
  7. Kalimantan Barat 72,49
  8. Sumatera Selatan 72,37
  9. Jawa Timur 72,08
  10. Riau 71,80
  11. Jawa Tengah 71,73
  12. DIY 71,70
  13. Lampung 71,64
  14. Bali 71,44
  15. Sumatera Barat 71,34
  16. Aceh 71,24
  17. DKI Jakarta 70,68
  18. Sumatera Utara 70,57
  19. NTT 70,31
  20. Jawa Barat 70,23
  21. NTB 69,98
  22. Papua 69,87
  23. Bengkulu 69,74
  24. Banten 69,08.

Data BPS juga menunjukkan, terdapat 10 Provinsi yang mengalami penurunan Indeks Kebahagiaan, yaitu Aceh, Riau, Sumatera Selatan, dan Bengkulu di kawasan Sumatera.

Untuk kawasan Jawa-Bali-Nusa Tenggara, Provinsi yang mengalami penurunan adalah DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Satu Provinsi lainnya yang mengalami penurunan Indeks Kebahagiaan adalah Kalimantan Timur. Skor pada Tahun 2017 sebesar 73,57, sedangkan Tahun 2021 menjadi 73,49.

Baca Juga :

Indeks Kebahagiaan ini diukur melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK), untuk melihat persepsi masyarakat tentang apa yang dirasakan dalam menjalani kehidupan.

Setiap dimensi penyusun Indeks Kebahagiaan memiliki besaran kontribusi yang berbeda. Dimensi yang berkontribusi terbesar dalam penyusunan Indeks Kebahagiaan adalah Dimensi Kepuasan Hidup, yaitu sebesar 34,80 persen.

Sementara kontribusi Dimensi Makna Hidup sebesar 34,02 persen, dan Dimensi Perasaan berkontribusi sebesar 31,18 persen.

Menurut Margo Yuwono, variasi nilai ini dilakukan karena penduduk memberikan penilaian dengan derajat yang beragam, terhadap setiap indikator dalam konteks pengukuran Indeks Kebahagiaannya.

Besaran kontribusi suatu indikator menggambarkan derajat pentingnya indikator tersebut, terhadap Tingkat Kebahagiaan Penduduk Indonesia. Semakin besar kontribusi suatu indikator, maka semakin penting pula indikator tersebut bagi kebahagiaan penduduk. (DETAKKaltim.Com)

Sumber : BPS

Editor    : Lukman

(Visited 27 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!