Rayakan Kelulusan Siswa-Siswi Lakukan “Ritual” Corat-Coret Baju Seragam

0 650

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Aksi corat-coret baju seragam sekolah menjadi “ritual” dan tradisi tersendiri di kalangan siswa siswi SMU sederajat di Indonesia usai dinyatakan lulus sekolah, seolah kelulusan mereka belum sah sebelum baju seragam dicoret, tak terkecuali di Samarinda Kalimantan Timur.

Seperti kemarin, Sabtu (7/5/2016) ratusan siswa siswi yang baru saja mendapatkan informasi kelulusanya langsung berkumpul di sekolah-sekolah mereka, eforia bahagia terlihat di raut wajah mereka. Sebagai ekspresi kegembiraan dalam merayakan kelulusan itu, tanpa dikomando para siswa siswi terlihat serempak saling mencoret baju mereka  dengan menggunakan cat semprot dan spidol.

Eforia dalam merayakan kelulusan dengan aksi corat coret baju. Untuk sesaat mereka tidak menyadari tantangan besar menanti di hari esok. (foto:Gladis)
Eforia dalam merayakan kelulusan dengan aksi corat coret baju. Untuk sesaat mereka tidak menyadari tantangan besar menanti di hari esok. (foto:Gladis)

Berdasarkan pantauan Wartawan DETAKKaltim.Com, di SMK 5 dan SMK 3 Jln KH Wahid Hasim siswa-siswi mulai berkumpul sekitar Pukul 17:00 WITA untuk melakukan aksi coret-coret baju seragam sekolah. Selain aksi coret-coret baju, beberapa siswa terlihat merobek seragam mereka. Mirisnya meski ada beberapa siswa yang belum mengecek kelulusanya namun sudah lebih dulu melakukan aksi mencoret baju.

“Saya belum mengecek informasi kelulusan, tapi karena saya melihat teman-teman mencoret coret baju, ya saya ikuti aja, dan ini merupakan tradisi senior-senior terdahulu,” ujar Nurwasila.

Hal senada juga diungkapkan oleh Indri , meski belum melihat pengumuman resmi namun ia sudah yakin kalau dia bakal lulus. Menurutnya, aksi coret-coret ini sebagai bentuk rasa senang dan bahagia karena masa-masa sekolah sudah selesai.

“Kami senang banget pokoknya hari ini, momen ini tidak bisa saya lupakan begitu saja. Baju yang kami coret ini akan menjadi kenangan, apalagi teman-teman membubuhkan tanda tangan di setiap baju,” kata Indri.

Meski kebanyakan siswa-siswi melakukan aksi coret-coret, namun ada beberapa siswa yang tidak ikut merayakan aksi coret-coret tersebut. Karena menurutnya baju seragam sekolah masih layak pakai dan bisa disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan.

“Saya senang sekali mendengar kelulusan ini, meski begitu saya tidak mau mencoret-coret baju, karena baju ini masih berfungsi untuk adik kelas. Saya datang ke sini cuma pengen liat eforia teman-teman,” ujar Diana salah satu siswa SMK 3 Samarinda.

Usai mencoret-coret baju, ratusan siswa-siswi kemudian melakukan konvoi di seputaran Jln PM Noor Samarinda. (Gladis).

 

 

 

(Visited 57 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!