Limbah Oli Cemari Drainase, DPRD Kutim Gelar Sidak ke Perusahaan

Tanyakan Surat Tugas, Manajemen Tidak Berikan Keterangan ke Wartawan

0 74

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR :  Adanya keluhan warga jika lingkungan sekitarnya tercemar akibat limbah Oli, langsung direspon anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) dengan melakukan Sidak. Pencemaran itupun diduga dari salah satu perusahaan yang beroperasi di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta Utara, Kutim, Kaltim.

Anggota DPRD Kutim dari Komisi A, C, dan D, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lingkungan perusahaan yang diduga sumber pencemaran di kawasan yang tak jauh dari gedung KNPI Kutim itu, Kamis (8/4/2021).

Wakil Ketua Komisi A DPRD Kutim Basti Sangga Langi mengatakan, Sidak tersebut dilakukan lantaran adanya keluhan dari masyarakat. akibat limbah Oli yang mencemari saluran drainase di Jalan Soekarno-Hatta.

“Kunjungan kami anggota DPRD Kutim karena adanya laporan masyarakat Singa Gembara karena adanya limbah di Kampung Tator, sehingga kami meresponnya. Kami berkoordinasi dengan pimpinan, dan kami ternyata mendapat arahan surat untuk melakukan Sidak,” ujar Basti saat dikonfirmasi DETAKKaltim.Com melalui telepon, Sabtu (10/4/2021).

Menurut Basti, berdasarkan laporan warga, limbah tersebut masuk ke lingkungan warga bila hujan turun. Dalam Sidak tersebut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim.

Basti menuturkan, kunjungan di perusahaan ini juga memastikan keluhan masyarakat, pihaknya mengonfirmasi serta meninjau lokasi pembuangan limbah oleh perusahaan.

“Ada beberapa bukti yang kami temukan, terkait perusahaan ini yang membuang limbah tidak sesuai dengan SOP. Kami juga telah berkomunikasi dengan DLH terkait masalah ini,” terang Politisi PAN itu.

Ia juga mengatakan, dalam Sidak itu menemukan fakta jika perusahaan tersebut sudah pernah diberika sanksi.

“Kami juga menemukan fakta menarik, bahwa sebelumnya perusahaan ini telah mendapatkan sanksi dari DLH terkait pencemaran lingkungan,” sambung Basti.

Sementara pihak perusahaan saat ditemui di lokasi tak mengakui kelalaian pengelolaan limbahnya. Bahkan lebih menyuruh awak media untuk pulang, dan tak ingin memberikan keterangan.

“Masalah pencemaran lingkungan kami tidak bisa jawab, karena sodara tidak memperlihatkan surat tugas, silakan pulang kami masih banyak tugas yang harus diselesaikan,” ungkap salah satu manajemen perusahaan yang enggan disebutkan namanya. (DK.Com/adv.)

Penulis : RH

Editor   : Lukman

(Visited 2 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!