Bunga Rampai MTQN XXX, Warga Membludak Terobos Pembatas

Wartawanpun Tidak Diperkenankan Masuk

0 57

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) XXX di GOR Kadrie Oening Samarinda berlangsung meriah, terutama dengan penampilan Raja Dangdut Rhoma Irama dan grup legendarisnya, Soneta. Penampilan Soneta Group, berhasil menciptakan suasana puncak dalam acara tersebut.

Namun, antusiasme yang tinggi dari masyarakat membuat mereka berdesakan untuk masuk ke arena utama, bahkan sebelum sambutan-sambutan dari para pemangku kepentingan dimulai. Situasi ini menyebabkan beberapa kendala, termasuk masalah dokumentasi bagi awak media dan penurunan bendera MTQN yang seharusnya dilaksanakan dengan khidmat.

Seorang pengunjung yang menghadiri acara tersebut mengungkapkan bahwa kepadatan di seluruh area GOR sangat tinggi, yang juga disertai banyaknya pengunjung merokok meskipun banyak anak kecil datang menyaksikan penutupan acara bertaraf nasional itu.

“Nonton dari depan layar, nyerah buat ikutan masuk. Padat di sini, susah gerak. Ada yang menghisap rokok,” keluh masyarakat yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Pengunjung tersebut juga menilai, masyarakat seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke area acara sebelum acara hiburan. Ia mempertanyakan efektivitas pihak keamanan, dalam mengatur kerumunan.

“Keamanannya ini bagaimana, acara jadi kelihatan tidak sakral,” tambahnya.

Baca Juga:

Selain penampilan Rhoma Irama, masyarakat juga antusias menyaksikan pertunjukan spektakuler dari 500 drone yang menghiasi langit Samarinda.

Pertunjukkan dronepun yang seharusnya dapat didokumentasi dengan baik, menjadi berkurang kualitasnya. Kendati anak-anak kecil yang hadir menyaksikan, selalu berbicara lantang mengomentari figurasi drone yang dibentuk.

Tak berhenti sampai disitu, akses masuk menuju GOR Kadrie Oening Sempaja sangatlah sulit di akses, pintu masuk samping dan pintu masuk depan ditutup rapat.

Bahkan awak media DETAKKaltim.Com yang sudah mengantongi ID Card peliputan dan menunjukkan kepada petugas, tidak diperkenakankan masuk.

Parkiran di bawah Convention Hallpun tidak dapat diakses dengan alasan penuh, hingga akhirnya tempat yang tersisa hanyalah parkiran di samping Convention Hall.

Mungkin saja semua ini turut berkaitan dengan sambutan penutupan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, yang mengatakan bahwa “Tiada Gading yang tak retak, manusia tempat salah dan khilaf”, atas nama pemerintah dan masyarakat Kalimantan Timur ia mengucapkan ribuan terima kasih, sembari menutup pantunnya dengan permohonan maaf.

“Beribu kafilah Tepi Mahakam, duduk bersimpuh membaca Al Qur’an. Terima kasih atas semua kenangan, jika ada khilaf mohon dimaafkan.” tutup Akmal Malik melalui pantunnya. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lisa

Editor: Lukman

(Visited 3 times, 3 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!