Muara Jawa Sebagai Tuan Rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-47 tahun 2026. (foto: Gladis)
DETAKKaltim.Com, KUTAI KARTANEGARA: Penetapan Kecamatan Muara Jawa sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-47 tahun 2026, menandai langkah strategis Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam menjaga kesinambungan syiar Islam, sekaligus memperkuat jalinan sosial di wilayah yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Keputusan tersebut diumumkan Bupati Kukar Aulia Rahman Basri saat penutupan MTQ Ke-46 tingkat kabupaten. Ia menegaskan, penunjukan Muara Jawa bukan sekadar rotasi penyelenggaraan tahunan, tetapi bentuk penghargaan dan perhatian bagi kecamatan yang akan terdampak langsung oleh perubahan administratif akibat pembangunan IKN.
“Pemerintah ingin memastikan bahwa daerah-daerah seperti Muara Jawa, Samboja, dan Samboja Barat tetap menjadi bagian penting dari pembangunan keagamaan di Kukar. Meski nanti masuk wilayah deliniasi IKN, syiar Islam dan pembinaan masyarakat tetap akan kita jaga,” ujar Aulia di Lapangan Parkir Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kamis (30/10/2025) malam.
Bupati menambahkan, keputusan ini juga menjadi simbol bahwa Kukar tetap konsisten mengedepankan nilai-nilai spiritual di tengah dinamika pembangunan besar-besaran yang terjadi di sekitar IKN.
Ia menilai, pelaksanaan MTQ bukan hanya ajang lomba tilawah, tetapi sarana memperkuat iman, ukhuwah, dan semangat gotong royong di masyarakat.
“MTQ bukan sekadar kompetisi, tapi juga wadah pembinaan ummat. Dari kegiatan ini, kita belajar tentang disiplin, persaudaraan, dan cinta Al-Qur’an. Itu nilai yang ingin kita teruskan di Muara Jawa nanti,” tegasnya.
Baca Juga:
- MTQ Kukar ke-46 Jadi Cermin Syiar di Daerah
- Bupati Kukar Tegaskan RKAPD 2026 Harus Efisien dan Berdampak Nyata
- Plafon Ditingkatkan, KKI Andalan Kukar Perkuat Ekonomi Rakyat
Selain aspek religius, Aulia juga menyoroti dampak ekonomi dari kegiatan MTQ yang baru saja selesai di Tenggarong.
Menurutnya, penyelenggaraan tersebut telah berhasil menggerakkan roda ekonomi rakyat karena para peserta memilih tinggal di rumah warga ketimbang hotel.
“Ini contoh konkret kegiatan berbasis kerakyatan. Masyarakat ikut terlibat, rumah-rumah terbuka, ekonomi bergerak, dan silaturrahmi tumbuh. Saya berharap pola seperti ini bisa diterapkan juga di Muara Jawa,” tambahnya.
Dengan semangat itu, Bupati Kukar berharap pelaksanaan MTQ Ke-47 di Muara Jawa dapat menjadi cerminan sinergi antara pembinaan spiritual, pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kukar, termasuk kawasan yang kelak akan menjadi bagian dari daerah penyangga IKN.
“Yang paling penting bukan siapa tuan rumahnya, tapi bagaimana nilai-nilai Al-Qur’an terus hidup dan membimbing kehidupan masyarakat kita. Kukar harus menjadi contoh daerah yang maju tapi tetap berpegang pada nilai iman dan kebersamaan,” pungkasnya. (DETAKKaltim.Com/Adv./Prokom)
Penulis: Gladis
Editor: Lukman
